Selasa, 7 Oktober 2025

Apsyfi: Mafia Impor Harus Diberantas, Bisa Turunkan Kinerja Industri

Komitmen substitusi impor oleh pemerintah diyakini akan mampu meningkatkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil nasiona;. 

WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
SUBSTITUSI IMPOR - Suasana pameran industri tekstil dan garmen di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Komitmen substitusi impor oleh pemerintah diyakini akan mampu meningkatkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil nasional. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komitmen substitusi impor oleh pemerintah diyakini akan mampu meningkatkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil nasional.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta menekankan, hal tersebut bisa berdampak terhadap turunnya kinerja industri.

"Jadi tidak perlu menjadikan kondisi eksternal global sebagai alasan karena faktor dominan justru ada di kebijakan kita sendiri," ujarnya di Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Redma berharap penunjukan Letjen Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal (DirJend) Bea Cukai dapat menyelesaikan persoalan maraknya importasi ilegal.

"Memang harus dari militer, mengingat mafia impor ini sudah terlalu kuat dan terus merajalela, kami mendukung penuh beliau dan siap membantu," ucapnya.

Redma meminta Presiden juga untuk segera menyelesaikan permasalahan kuota impor tekstil.

Rendahnya pertumbuhan industri tekstil pun tak luput dari sorotan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Rayon Tekstil.

Baca juga: Dukung Prabowo, Said Didu: Penghapusan Kuota Putus Kongkalikong Penguasa - Mafia Impor


Direktur Eksekutif KAHMI Rayon Tekstil, Agus Riyanto menekankan pentingnya transparansi soal pemberian kuota impor.

"Memang importasi ilegal menjadi satu masalah, tapi alat perlindungan lain terkait PI dan Pertek juga jadi masalah," tuturnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved