Senin, 6 Oktober 2025

Pemerintah Realokasi Gas Ekspor ke Domestik, PGN: untuk Dukung Ketahanan Energi

Kementerian ESDM dan SKK Migas resmi merealokasi sebagian gas ekspor ke pasar domestik untuk memperkuat ketahanan energi nasional. 

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Choirul Arifin
HO
REALOKASI GAS - Kementerian ESDM dan SKK Migas resmi merealokasi sebagian gas ekspor ke pasar domestik untuk memperkuat ketahanan energi nasional. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan mendapat tambahan pasokan gas lebih dari 71,83 billion British thermal units per day (BBTUD), yang sebelumnya dialirkan ke Singapura dari wilayah West Natuna. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian ESDM dan SKK Migas resmi merealokasi sebagian gas ekspor ke pasar domestik untuk memperkuat ketahanan energi nasional. 

Kebijakan ini memberikan tambahan pasokan gas bumi kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan volume lebih dari 71,83 billion British thermal units per day (BBTUD), yang sebelumnya dialirkan ke Singapura dari wilayah West Natuna.

Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menyambut baik langkah strategis ini dan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas dukungan menyeluruh terhadap pemenuhan gas domestik.

“Kami akan memanfaatkan pasokan dengan optimal demi keberlanjutan layanan gas bumi dan ketahanan energi nasional,” ujar Arief dalam keterangannya, dikutip Kamis (22/5/2025).

PGN menandatangani dua perjanjian penting dalam ajang IPA Convex 2025, yakni Domestic Swap Agreement dan Gas Sales Agreement dengan West Natuna Group.

Kedua perjanjian tersebut memungkinkan PGN memanfaatkan pasokan gas yang sebelumnya diekspor, untuk memenuhi kebutuhan energi sektor domestik, terutama industri.

Menurut Arief, langkah swap gas domestik diharapkan dapat menciptakan sistem pasokan yang lebih stabil dan efisien di tengah meningkatnya permintaan energi dalam negeri.

Ia menekankan bahwa keberlanjutan pasokan gas menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.

Presiden RI Prabowo Subianto turut menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengurangi ketergantungan pada energi impor.

“Kalau kita tergantung dari impor terus, sumber daya yang kita keluarkan sangat besar,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Signing Ceremony of New Production Sharing Contracts and Commercial Agreements di IPA Convex 2025.

Baca juga: Indonesia Surplus Gas, Tapi Kesenjangan Pasokan dan Permintaan Makin Lebar

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menegaskan bahwa kebijakan swap gas domestik merupakan solusi konkret dalam mengantisipasi potensi defisit pasokan gas dalam negeri.

Dengan pengalihan ini, pemerintah berharap dapat menyeimbangkan antara ekspor energi dan kebutuhan nasional.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Gas Bumi Domestik, Pertamina Bakal Terapkan Skema Swap Gas

Realokasi gas ekspor ke domestik ini dinilai sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan energi masa depan, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah terhadap pemenuhan energi nasional secara berkelanjutan tanpa harus bergantung pada impor.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved