Komisi XI DPR: Pelemahan Daya Beli Selama Lebaran 2025 Sinyal Serius Lesunya Ekonomi RI
Melemahnya daya beli selama Lebaran 2025 sinyal serius adanya tekanan ekonomi yang semakin nyata dirasakan masyarakat.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR M. Hanif Dhakiri menilai menurunnya daya beli masyarakat selama Lebaran 2025 bukan sekadar fenomena insidentil, tapi sinyal serius adanya tekanan ekonomi yang semakin nyata dirasakan rakyat.
Hanif menyampaikan, momen Lebaran seharusnya jadi momentum optimisme rakyat. Tapi tahun ini yang terlihat justru kekhawatiran dan kehati-hatian.
"Belanja turun, pemudik berkurang, uang tak banyak beredar. Ini bukan soal preferensi, tapi bukti bahwa rakyat makin berat hidupnya," ujar Hanif saat dihubungi Rabu (3/4/2025).
Data Kementerian Perhubungan menunjukkan jumlah pemudik turun hingga 24 persen dibanding tahun lalu. Realisasi penukaran uang baru di Bank Indonesia pun hanya mencapai sekitar 30 persen dari total yang disiapkan.
Sementara itu, indikator lain seperti deflasi Februari dan penurunan Indeks Penjualan Riil juga memperkuat sinyal bahwa konsumsi rumah tangga sedang melambat. Menteri Ketenagakerjaan RI periode 2014-2019 ini mengingatkan bahwa stabilitas makroekonomi tidak akan berarti jika tidak sejalan dengan realitas ekonomi rakyat di bawah.
"Pertumbuhan ekonomi boleh naik, tapi jika rakyat menahan belanja, itu artinya mereka merasa tidak aman. Banyak orang sekarang hanya membeli yang paling perlu," tutur Hanif.
Menurutnya, hal Ini harus jadi perhatian serius pemerintah. Dia mengingatkan, jangan sampai pemerintah merasa baik-baik saja hanya karena angka makro terlihat bagus.
Hanif juga mendorong percepatan penyaluran bantuan sosial, penguatan subsidi yang menyentuh langsung kebutuhan dasar, serta dukungan konkret bagi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan pekerja informal yang menopang ekonomi rakyat.
"Negara harus hadir lebih kuat dan lebih konkret. Jangan biarkan rakyat bertahan sendiri menghadapi tekanan ekonomi. Ini soal kepercayaan publik. Kalau negara tak cepat merespons, yang runtuh bukan hanya daya beli, tapi juga harapan," ujar Hanif.
Baca juga: APINDO: Lebaran Kali Ini Diwarnai Pelemahan Daya Beli Masyarakat
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memproyeksikan jumlah pemudik Lebaran 2025 sebanyak 146,48 juta orang sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Proyeksi ini didasarkan atas survei bekerja sama dengan Litbang Harian Kompas.
Proyeksi pada musim Lebaran 2025 tersebut turun 24 persen dibandingkan dengan proyeksi pada periode sama di 2024 sebanyak 193,6 juta orang pemudik. Realisasinya, 162,2 juta orang yang melakukan perjalanan pada periode tersebut.
Sedangkan, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang melihat, seiring dengan turunnya jumlah pemudik tersebut, jumlah perputaran uang selama libur Lebaran 2025 ikut turun.
JIka dibandingkan dengan Lebaran 2024, perputaran uang saat Lebaran 2025 diperkirakan turun 12,28 persen.
Baca juga: Celios: Perputaran Uang Selama Lebaran 2025 Melemah karena Daya Beli Merosot
Misalnya, jika asumsi perputaran uang selama Idul Fitri 2024 mencapai Rp 157,3 triliun, asumsi perputaran uang selama Idul Fitri 2025 diprediksi mencapai Rp 137,97 triliun. Prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 juta atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga empat orang.
Penghitungan tersebut mengacu pada jumlah rata-rata uang yang dibawa setiap keluarga pemudik senilai Rp 3,75 juta atau naik 10 persen dari Lebaran 2024. Dengan demikian, perputaran uang diperkirakan mencapai Rp 137,97 triliun. Angka ini cenderung mengambil batas minimal dan moderat.
Purbaya Rapat Perdana di DPR Sebagai Menkeu, Langsung Disemprot Legislator, Gaya Koboi Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Rapat Perdana dengan Komisi XI DPR, Menkeu Purbaya Pamer Kinerja 10 Bulan Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Purbaya Singgung Gaya Komunikasi Ala Koboi di Rapat Perdana dengan DPR |
![]() |
---|
Menteri Keuangan Purbaya Ditegur Komisi XI DPR saat Rapat Perdana: Boleh Koboy Asal Ada Isinya |
![]() |
---|
Momen Perdana Menkeu Purbaya Raker di DPR, Disambut Langsung Ketua Komisi XI Misbakhun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.