Kamis, 2 Oktober 2025

SPC Tinggalkan Pasar Smartphone, Kian Kuat di Produk IT

Perusahaan manufaktur PT Supertone, dengan brand produk elektronik SPC telah eksis di Indonesia sejak tahun 1989.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Lita Febriani/Tribunnews.com
INDUSTRI ELEKTRONIKA - Direktur Utama PT Supertone Raymond Tedjokusumo, usai launching Ruang Kelas Masa Depan di Pabrik SPC, Tangerang, Banten, Selasa (11/3/2025). SPC mantap meninggalkan pasar smartphone untuk fokus pada segmen produk IT. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Perusahaan manufaktur PT Supertone, dengan brand produk elektronik SPC telah eksis di Indonesia sejak tahun 1989.

Selama 32 tahun berdiri, perusahaan lokal tersebut telah menciptakan berbagai produk, mulai dari smartphone, tablet, handy talkie, chromebook, notebook, CCTV, videotron hingga banyak lainnya.

Di segmen ponsel, Supertone merilis SPC Mobile untuk pertama kalinya pada tahun 2008, dengan menggunakan Vicky Shu sebagai Brand Ambassador.

Baca juga: Industri Elektronika Terdampak Efisiensi, SPC Siapkan Produk Terjangkau untuk Dongkrak Pasar

Terus berinovasi, SPC mampu menciptakan berbagai macam produk smartphone, termasuk yang terakhir X5 Series.

Sayangnya, akibat ketatnya persaingan ponsel pintar di Tanah Air yang kian kompetitif, Supertone akhirnya menyerah eksis di pasar ini.

"Kalau kita ponsel sudah nggak kerjain. Mungkin sejak 4 tahun lalu," tutur Direktur Utama PT Supertone Raymond Tedjokusumo, usai launching Ruang Kelas Masa Depan di Pabrik SPC, Tangerang, Banten, Selasa (11/3/2025).

Baca juga: IKI Februari 2025 Meningkat, Kemenperin Pantau Kinerja Industri Elektronika 

Menyerah pada pasar smartphone, perusahaan justru kian fokus pada segmen perangkat Information Technology (IT) atau Teknologi Informasi (TI) dengan konsumen Business to Business (B2B).

Di market IT, peluang brand SPC kian lebar, termasuk mulai menyediakan CCTV yang saat ini banyak digunakan pada kota-kota yang mengusung tagline smart city.

"Kita lebih fokusnya ke perangkat-perangkat yang B2B, terus barang-barang IT, karena kita lihat peluangnya juga cukup besar, termasuk CCTV masih banyak peluangnya. Kita juga udah masuk ke beberapa smart city, seperti di Kota Semarang dan Kota Surabaya," jelas Raymond.

SPC mantap meninggalkan pasar smartphone karena merasa segmen tersebut tidak memberikan peluang yang cukup besar untuk perusahaan bisa berkembang.

"Kalau nggak bisa memberikan value-nya lebih kepada pasar, lebih baik kita jangan masuk ke pasar. Kita main di produk-produk IT, produk-produk CCTV, produk-produk display, digital signage. Kita sekarang cukup kuat di segmen itu," ungkap Dirut SPC.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved