Jumat, 3 Oktober 2025

Harga Gabah Jatuh hingga Rp 5.200 Per Kg, Petani Khawatir Penurunannya Terus Berlanjut

Menurut Tumijo, salah seorang petani di Muara Padang, kondisi harga gabah menjadi kekhawatiran di kalangan petani setempat.

TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GAN
Buruh tani mengangkut karung berisi gabah yang sudah dirontokan melalui proses mekamis pada panen padi di kawasan Mengger, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga gabah tengah mengalami penurunan. Di Kecamatan Muara Padang dan Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, per kilogramnya mencapai Rp 5.200-Rp 5.300.

Menurut Tumijo, salah seorang petani di Muara Padang, kondisi harga gabah ini menjadi kekhawatiran di kalangan petani setempat.

Baca juga: Harga Gabah di Kaltim Anjlok, Petani di Penajam Desak Bulog Lakukan Penyerapan Sesuai HPP

"Betul saat ini petani padi, khususnya di Muara Padang, Air Salek, dan sekitarnya, sedang mengeluhkan harga saat ini hanya di kisaran Rp 5.200 ke Rp 5.300 per kilo," katanya kepada Tribunnews.com, Senin (13/1/2025).

Tumijo mengungkap petani khawatir harga gabah ini bisa terus merosot hingga panen raya nanti.

Ia pun berharap harga gabah bisa naik kembali ke standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Kekhawatiran itu sangat menghantui kami para petani karena harapan kami harga bisa normal [sesuai dengan] standar pemerintah," ujar Tumijo.

Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 4 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Perbadan 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen, dibanderol sebesar Rp 6 ribu per kg.

Pada 15 Januari 2025 nanti, pemerintah telah memutuskan per kilogramnya akan naik menjadi Rp 6.500 per kg.

Baca juga: Harga Gabah Turun, Bulog Diminta Segera Lakukan Penyerapan Maksimal

Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Sarip, mengatakan bahwa peran Bulog dalam menyerap gabah petani masih belum maksimal. Hal ini menjadi salah satu penyebab harga gabah terus menurun.

“Sampai saat ini, serapan Bulog belum maksimal dan belum mengacu pada HPP yang sudah diterapkan,” ujar Sarip pada Jumat, 10 Januari 2025.

Sarip juga mengingatkan bahwa situasi ini dapat memburuk ketika panen raya besar berlangsung pada Februari mendatang.

Baca juga: Harga Gabah Turun Saat Musim Kemarau, Kementan Sebut Fenomena Belum Pernah Terjadi Sejak RI Merdeka

“Hari ini saja harga gabah hanya Rp 5.300. Bagaimana nanti saat Februari, ketika petani melakukan panen raya besar-besaran? Saya berharap Bulog segera mengambil langkah nyata untuk menyerap gabah petani,” tegasnya.

Berdasarkan data Kerangka Sampling Area (KSA) dari BPS, potensi luas panen padi di Kabupaten Banyuasin pada Januari 2025 mencapai 25.542 hektare, sedangkan pada Februari diproyeksikan seluas 46.536 hektare. 

Secara keseluruhan, di Sumatera Selatan, potensi panen padi pada Januari tercatat seluas 44.351 hektare dan pada Februari diperkirakan mencapai 74.699 hektare.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved