Jumat, 3 Oktober 2025

Pengamat: Pelaku Industri Akan Tetap Bayar Mahal Jika Impor LNG Sendiri    

wacana agar pemerintah mengizinkan impor sendiri gas alam cair LNG dengan alasan demi bisa mendapatkan harga gas lebih murah bukan solusi. 

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Hendra Gunawan/Tribunnews.com
Ilustrasi kapal pengangkut LNG di Perairan Kepulauan Seribu 

Maka LNG menjadi kebutuhan sekaligus solusi untuk menjaga industri tetap bisa produktif di tengah terbatasnya pasokan energi melalui pipa. 

Badan Usaha seperti PGN ini yang dapat menjadi buffer atas risiko-risiko yang mungkin timbul dibandingkan apabila pelaku industri melaksanakan impor LNG sendiri seperti risiko investasi infrastruktur, risiko komersial dalam pelaksanaan kontrak dan sebagainya.

Komaidi juga membantah anggapan bahwa penetapan harga gas bumi terutama LNG di Indonesia tidak transparan. ”Harga transparan, sudah pakai acuan harga internasional. Kecuali pemerintah berikan subsidi baru bisa turun,” ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia, Redma Gita Wirawasta, mengatakan pengusaha membuka opsi mengimpor gas dari Timur Tengah. Dia mengaku sempat mendapatkan informasi pasokan gas dari Qatar seharga USD3 per MMBTU. 

Setelah ditambah dengan ongkos kirim, regasifikasi, sampai penyaluran ke Indonesia, menurutnya, harganya bisa mencapai USD6 per MMBTU.

Harga gas Eropa TTF (pengiriman Januari 2025) berada dilevel USD 13,4/Mbtu naik dibandingkan pekan sebelumnya USD 12,7/Mbtu. Adapun harga gas AS HH (pengiriman Januari 2025) sebesar USD 3,8/Mbtu naik daripada pekan sebelumnya USD 3,3/Mbtu.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved