Selasa, 30 September 2025

Merger Dua Operator Telekomunikasi Bernilai Rp 104 Triliun, Lahirlah XLSmart

Penggabungan perusahaan telekomunikasi ini diklaim memiliki nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun.

Penulis: Hendra Gunawan
HO
Group CEO & Managing Director Axiata, Vivek Sood ,. Group CFO Axiata, Nik Rizal Kamil Nik Ibrahim Kamil, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dan CFO XL Axiata, Feiruz Ikhwan saat konferensi pers 

 

TRIBUNNEWS.COM -- PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Smart Telcom akhirnya sepakat melakukan
merger.

Penggabungan perusahaan telekomunikasi ini diklaim memiliki nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun.

Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, diyakini menjadi sebuah kekuatan baru di sektor telekomunikasi hasil penggabungan kekuatan operator bereputasi di Indonesia untuk mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas konektivitas digital di seluruh wilayah Indonesia.

Merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia. XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

Baca juga: XL Axiata Rilis HYFE, Paket Layanan Internet yang Hadirkan Kebebasan dan Kemudahan Bagi Pelanggan

Diproyeksikan tanggal efektif penggabungan ketiga perusahaan ini bakal efektif pada 15 April 2025. Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart). 

Nantinya, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.

Pada saat transaksi tuntas, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai US$ 475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima Rp 6,373 triliun, beserta tambahan Rp 1,194 triliun di akhir tahun pertama. 

Group Chief Executive Officer Axiata Group Viviek Sood mengatakan merger ini akan memungkinkan Axiata untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan. 

"Sinergi yang dihasilkan oleh merger ini akan meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan sebagian akan digunakan untuk menangkap peluang pertumbuhan masa depan," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (11/12/2024).

Merger ini diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar 300 juta–400 juta dolar AS setelah selesainya proses integrasi jaringan strategis serta optimalisasi sumber daya. 

Dengan total pelanggan seluler gabungan sebanyak 94,51 juta dan pangsa pasar 27 persen, XLSmart akan menghasilkan pendapatan proforma sebesar Rp 45,4 triliun dan EBITDA senilai lebih dari Rp 22,4 triliun. 

Chairman Sinar Mas Telecommunication and Technology Franky Oesman Widjaja menuturkan merger ini adalah upaya penting yang Sinar Mas lakukan untuk memberikan nilai tambah yang besar kepada seluruh pemangku kepentingan. 

"Hal ini lah yang akan memberi nilai tambah bagi seluruh pelanggan dan karyawan, serta ikut mendukung upaya digitalisasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia," katanya. 

Baca juga: Merger Hingga IPO BUMN Masih Wait and See Jelang Akhir Periode Jokowi, Siapa Saja?

Sementara Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO, XL Axiata, mengatakan, dengan menggabungkan sumber daya, keahlian, dan posisi pasar, kami akan meningkatkan daya saing, mendorong inovasi, dan membuka peluang pertumbuhan baru untuk membangun masa depan yang lebih baik bersama-sama. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan