Wamendag Bakal Cek Aplikasi China 'Temu' yang Disebut Teten Masduki Ganggu Penjualan Produk UMKM
Apabila aplikasi Temu bisa masuk ke Indonesia, maka bisa merusak pasar Indonesia seperti yang dilakukan oleh TikTok Shop beberapa tahun yang lalu.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan turut merespons kekhawatiran Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki soal ancaman aplikasi Temu terhadap keberadaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengaku belum mengetahui soal aplikasi ini. Ia pun akan memeriksanya terlebih dahulu.
Namun, pada prinsipnya, Jerry menyebut aplikasi yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia, tidak diperbolehkan beroperasi.
Baca juga: Tokopedia Dikabarkan Bakal PHK 450 Karyawan Usai Diakuisisi TikTok, Pengamat: Tidak Dapat Dihindari
"Selama ada aplikasi tidak comply, tidak mengikuti peraturan dari Kementerian Perdagangan dalam hal komersial, jualan, transaksi, dan sebagainya, ya tidak boleh," katanya ketika ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024).
Jerry mencontohkan kasus TikTok Shop yang ramai pada tahun lalu. Waktu itu, TikTok Shop langsung dihentikan kegiatan penjualannya karena melanggar peraturan.
Peraturan yang dilanggar adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik.
Akhirnya, TikTok Shop beroperasi kembali setelah mencaplok saham Tokopedia.
"Seperti TikTok kemarin kan enggak boleh karena dia tidak punya izin jualan, tetapi ini kan sekarang sudah merging dengan Tokopedia. Sekarang bisa beraktivitas kembali," ujar Jerry.
"Ketika dia sudah punya izin dan dia meng-apply tentunya dengan cara yang sesuai prosedur, termasuk yang TikTok sekarang lakukan merger dengan Tokopedia karena Tokopedia kan punya izinnya ya, itu tidak masalah," tegasnya.
Politikus Partai Golkar itu menekankan kembali pihaknya akan memeriksa terlebih dahulu terkait dengan aplikasi Temu ini.
"Soal Temu saya belum dengar sih ya, makanya saya mesti cek dulu. Kan belum ada di Indonesia, tetapi mungkin akan ada. Nah, ini kita cek," pungkas Jerry.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap ada aplikasi China yang dianggap bisa mengancam penjualan produk lokal di Tanah Air. Dia menyebutkan nama aplikasi tersebut adalah Temu.
“Kementerian Koperasi itu mengkhawatirkan masuknya platform Global Cross Border yang direct, jadi kalau ini masuk ke Indonesia akan punya dampak besar kepada pelaku UMKM, namanya Temu dari China,” ujarnya usai melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPR RI Komisi VI di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Lebih lanjut Teten mengatakan, saat ini aplikasi asal China itu sudah masuk ke 58 negara di dunia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Bamsoet Apresiasi Nikah Massal & Bazar UMKM 2025 oleh Perkumpulan Bumi Alumni UNPAD |
![]() |
---|
Sukses Berkarya Sebelum 30: Rumavin Tumbuh Jadi UMKM Andalan Restoran Lewat Shopee |
![]() |
---|
Mau Ada Tax Amnesty Jilid III: Pelanggar Pajak Diampuni, yang Taat Tak Dapat Imbalan |
![]() |
---|
Dorong Digitalisasi, Pertamina Garap Platform e-Commerce untuk UMKM |
![]() |
---|
BBM Kosong di SPBU Swasta, Pramuniaga Live Tiktok Jajakan Makanan dan Minuman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.