Singapore Airlnes Alami Turbulensi Hebat
Turbulensi Keras, Singapore Airlines London-Singapura Mendarat Darurat di Bangkok
Dua orang penumpang pesawat Singapore Airlines meninggal dunia setelah pesawat yang ditumpanginya itu mengalami turbulensi ekstrim
Korban tewas akibat turbulensi pesawat milik maskapai penerbangan Singapore Airlines bertambah.
Dikabarkan media Thailand Khaosod, satu orang meninggal dunia di dalam pesawat dan satu lagi meninggal di rumah sakit Thailand.
Khaosod Online menyatakan bahwa satu dari 30 orang yang terluka telah meninggal di rumah sakit Thailand pada pukul 17.25.
Dari korban luka tersebut, 10 orang mengalami luka berat, sedangkan 20 orang lainnya mengalami luka ringan.
“Singapore Airlines menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum,” kata maskapai itu dalam pernyataan resminya.
“Kami bekerja sama dengan pihak berwenang setempat di Thailand untuk memberikan bantuan medis yang diperlukan, dan mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan," tambah pihak Singaore Airlines.
Kirim Tim ke Bangkok
Public Relations Manager Indonesia Singapore Airlines Kleopas Danang Bintoroyakti mengatakan, telah menerjunkan team dari Indonesia untuk bertolak ke Bangkok buntut insiden pendaratan darurat pesawat Singapore Airlines SQ321 setelah mengalami turbulensi keras.
"Kami pun juga mengirimkan team ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan yang diperlukan," kata Danang saat dihubungi Tribunnews, Selasa.
Danang mengatakan, prioritas Singapore Airlines Indonesia adalah memberikan bantuan yang krusial kepada seluruh penumpang dan awak kabin.
"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang setempat di Thailand untuk memberikan bantuan medis yang dibutuhkan, dan mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan yang diperlukan," tutur Danang.
Sebelumnya, pesawat Singapore Airlines rute London-Singapura melakukan pendaratan darurat di Bangkok pada Selasa 21 Mei 2024 karena turbulensi parah.
Singapore Airlines juga belum merinci di titik mana korban luka dan kematian itu terjadi, namun seorang penumpang yang berbicara kepada Reuters mengatakan turbulensi menyebabkan mereka yang tidak mengenakan sabuk pengaman menabrak kabin di atas.
Dalam pernyataannya, Singapore Airlines menyatakan pesawat Boeing 777-300ER dengan 211 penumpang dan 18 awak itu sedang menuju ke Singapura dari Inggris.
Berdasarkan data FlightRadar 24. setelah sekitar 11 jam waktu terbang sejak lepas landas di London, pesawat tersebut turun tajam dari ketinggian sekitar 37.000 kaki menjadi 31.000 kaki hanya dalam waktu lima menit.
Tak ada WNI
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok menyatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban insiden turbulensi parah yang dialami pesawat Singapore Airlines, Selasa.
Disampaikan keterangan tertulis, KBRI Bangkok sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat.
"KBRI Bangkok telah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden turbulensi yang dialami pesawat Singapore Airlines," tulis keterangan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.