Selasa, 30 September 2025

Harga Beras Melonjak

Masyarakat Menjerit Harga Beras Mahal dan Langka, Ini Kata Jokowi hingga Janji Bawahannya

Sebanyak 200 ribu ton beras komersial telah dipersiapkan imbas dari kelangkaan beras yang kini sedang terjadi di ritel modern.

Ist
Presiden Jokowi. Sebanyak 200 ribu ton beras komersial telah dipersiapkan pemerintah imbas dari kelangkaan beras yang kini sedang terjadi di ritel modern. 

Sementara harga di Pasar Baru Gresik, beras medium stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) per kilogramnya Rp 10.900 sampai Rp 11.000.

Kemudian beras medium cap Lele Rp 13.000/kg, beras premium cap Lahap Rp 15.000/kg.

Lalu beras premium cap Kereta Rp 16.000/kg, beras premium cap Pelikan Rp 16.500/kg, serta beras premium cap Tawon Rp 16.000/kg.

Beras Raja Angsa per 5 kg seharga Rp 77 ribu, Raja Angsa 10 kg seharga Rp 152 ribu, Raja Angsa 25 kg seharga Rp 375 ribu.

Kemudian beras G Garuda 5 kg seharga Rp 76 ribu, G Garuda 10 kg seharga Rp 149 ribu, dan G Garuda 25 kg seharga Rp 370 ribu.

"Beras SPHP tidak ada kenaikan, harga tertinggi yang dijual Rp 11.000 untuk beras medium SPHP. Beras premium yang banyak naik, hampir tiap hari naik per kilonya Rp 200," kata Edi pedagang Pasar Baru Gresik.

Bantah Kelangkaan dan naiknya harga Beras Akibat Bansos

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membantah anggapan program bantuan sosial pangan telah membuat harga beras di tingkat pedagang melonjak.

Ada pihak yang menyebut, alokasi bantuan sosial pangan telah membuat stok beras menipis, dan pada akhirnya berdampak terhadap ketersediaan komoditas tersebut di pasar.

Terlebih, ada pihak yang mengaitkan bansos pangan dengan kegiatan politik pada periode kampanye beberapa waktu lalu.

Menurut Erick, bansos merupakan program yang telah lama dijalankan oleh pemerintah.

Di mana, program tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan. Dalam hal ini adalah masyarakat yang masuk ke dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat.

Sehingga, Erick menyimpulkan tak ada keterkaitan dengan 2 hal tersebut.

Pernyataan ini dikatakan Erick saat meninjau harga beras Bulog di pusat perbelanjaan modern di kawasan Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

"Program bansos itu berjalan sudah lama. Jadi saya juga bingung kenapa mesti diributin sekarang gitu, dan saya rasa untuk orang yang tidak perlu ya mungkin gampang bicara," papar Erick.

"Tetapi kalau masyarakat yang yang di bawah yang memerlukan, masa kita setop program-program seperti ini," sambungnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved