Minggu, 5 Oktober 2025

Jalankan Strategi Bisnis Paling Efektif, E-Commerce Ini Jadi Andalan Nomor 1 Penjual dan Pembeli

Minat masyarakat terhadap belanja online telah membuat para pemain E-Commerce untuk menciptakan fitur-fitur interaktif. Siapa yang paling diandalkan?

TRIBUNNEWS.COM/IST/HO
Platform e-commerce kerap beradu strategi untuk membantu memenuhi kebutuhan pembeli serta meningkatkan peluang penjual untuk mengembangkan bisnis mereka. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perilaku dan kebiasaan masyarakat di era teknologi saat ini kerap dipengaruhi oleh perkembangan industri digital dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya dirasakan lewat kemajuan teknologi, yang berpengaruh pada perubahan perilaku belanja online masyarakat. 

Dengan makin digandrunginya aktivitas berbelanja online, pemanfaatan platform e-commerce menjadi solusi utama dalam memenuhi kebutuhan secara praktis dan fleksibel di zaman sekarang. 

Contohnya bisa dilihat pada akhir kuartal satu menuju awal kuartal dua di tahun 2023 ini, di mana periode Ramadan menjadi salah satu momen penting. Periode ini menjadi momen penting bagi para pengguna e-commerce, baik penjual maupun pembeli, mengingat antusiasme dan aktivitas berbelanja online masyarakat Indonesia yang sangat tinggi. 

Hal tersebut tertuang pada hasil riset Snapcart yang bertajuk ‘Tren Perilaku Belanja Online Jelang Ramadan 2023’, yang mengatakan bahwa sebanyak 98 persen responden tertarik untuk berbelanja online memenuhi kebutuhan selama Ramadan. 

Masih dari survei yang sama,, e-commerce yang menempati peringkat pertama sebagai platform yang paling sering digunakan untuk berbelanja kebutuhan selama Ramadan adalah Shopee (65 persen). Sementara di urutan kedua ada Tokopedia (21 persen), disusul TikTok Shop (7 persen), dan Lazada (5 persen). 

Angka ini juga didukung dengan hasil survei yang menunjukkan bahwa 64 persen responden memilih Shopee karena menawarkan promo Ramadan terbesar, sementara Tokopedia dipilih oleh 20 persen responden, TikTok Shop sebesar 7 persen, dan Lazada sebesar 6 persen. 

Dalam hasil survei, Shopee juga menduduki peringkat pertama untuk indikator utama yang menggambarkan persebaran preferensi konsumen dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online tiga bulan terakhir menjelang momen Ramadan, yaitu indikator Brand Used Most Often (BUMO) atau merek paling sering digunakan. Shopee ada di urutan pertama dengan angka 61 persen, diikuti Tokopedia (22 persen), TikTok Shop (9 persen) dan Lazada (7 persen). 

Di dalam riset Snapcart, dipaparkan juga faktor-faktor apa saja yang jadi pertimbangan responden dalam memilih e-commerce untuk berbelanja online selama bulan Ramadan. 

Faktor-faktor tersebut antara lain adalah Gratis Ongkir (71 persen), Metode Pembayaran COD (37 persen), Program Ramadan yang Menarik (36 persen) dan Keseruan Livestream dengan Penjual (16 persen). 

Fitur interaktif jadi pertimbangan pembeli dan penjual

Selain promo dan program seru yang memang telah menjadi daya tarik sejak e-commerce bermunculan, para pengguna juga cenderung mulai mempertimbangkan fitur-fitur interaktif ketika memilih platform e-commerce.

Masih berdasarkan riset di atas, ditemukan fakta bahwa pengguna tertarik untuk mendapatkan interaksi, tidak hanya lewat permainan tapi juga pengalaman belanja melalui fitur live shopping. 

Dengan banyaknya pilihan platform yang kini berlomba-lomba untuk memenangkan hati konsumen, para pemain di industri e-commerce pun makin serius dalam mengembangkan fitur-fitur interaktif. 

Salah satu contohnya adalah dengan menghadirkan fitur live streaming yang memberikan akses pada pengguna untuk berinteraksi secara proaktif dengan penjual hingga konten video pendek yang kreatif. 

Fitur interaktif ini tidak hanya memudahkan pembeli, namun juga kalangan penjual yang memanfaatkan platform e-commerce untuk menjalankan bisnis online. Mereka menilai kehadiran fitur ini sebagai peluang meningkatkan penjualan. Pasalnya, fitur interaktif memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan pembeli secara lebih proaktif. 

Melalui survei ‘Understanding the Potentiality in E-commerce Seller’, Ipsos mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi para online seller dalam memilih platform marketplace yang mereka gunakan. 

Sebesar 84 persen dari responden mengaku bahwa promosi dan kampanye tematik masih menjadi fitur yang paling sering dimanfaatkan dan membawa dampak positif terhadap bisnis mereka, disusul oleh fitur live streaming (81 persen) dan konten video singkat (55 persen). 

Melihat hasil survei ini, para pemain e-commerce pun berlomba-lomba untuk menyediakan fitur live streaming seperti Shopee LIVE, Tokopedia Play dan Laz Live. Ipsos dalam survei yang sama, memaparkan bahwa 60 persen responden memilih Shopee sebagai marketplace dengan fitur interaktif terbaik, mengungguli Tokopedia (18 persen), TikTok Shop (13 persen) dan Lazada (5 persen). 

Riset yang sama juga mengungkapkan bahwa marketplace yang dinilai telah menjawab kebutuhan dan paling sering digunakan seller selama bulan Ramadan ialah Shopee (76 persen), kemudian Tokopedia (11 persen), TikTok Shop (8 persen), dan Lazada (2 persen).

Sementara dari sisi pembeli, hasil temuan Snapcart memaparkan 46 persen responden memilih Shopee Live sebagai fitur yang paling digunakan konsumen untuk menemani rutinitas selama Ramadan. Di urutan kedua ada Shopee Video (43 persen), Tokopedia Play (24 persen) dan Laz Live (8 persen). 

Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience & Channel Performance Ipsos Indonesia, Andi Sukma mengatakan bahwa marketplace memang menjadi solusi masyarakat dalam memenuhi segala kebutuhan, terutama di bulan Ramadan lalu. 

“Dalam memenuhi kebutuhan Ramadan selama sebulan penuh, marketplace menjadi solusi yang dipilih oleh masyarakat. Di momen ini, marketplace berlomba-lomba untuk memberikan penawaran yang terbaik bagi para konsumen nya, dimana aspek inipun sejalan dengan dampak yang paling dirasakan oleh online seller terhadap bisnis mereka,” terangnya.

“Promo menarik, kampanye tematik, serta fitur interaktif yang dihadirkan oleh marketplace menciptakan potensi konsumen yang lebih besar bagi online seller dan akhirnya meningkatkan omzet penjualan mereka di bulan Ramadan ini,” tambahnya.

Perkuat engagement konsumen dengan fitur interaktif

Perubahan perilaku belanja yang bergerak terlihat dari mulainya masyarakat menaruh perhatian pada fitur-fitur interaktif dan meningkatnya fungsi sebuah platform. 

Tersedianya fitur hiburan menarik membuat para pengguna lebih aktif dan kreatif, yang memperkuat engagement konsumen sehingga mendorong mereka untuk kembali berbelanja di platform tersebut. 

Jika sedikit melihat kembali ke belakang, keberadaan fitur interaktif di platform e-commerce awalnya dimulai dengan gamification, yang berhasil menarik antusiasme pengguna. Ketertarikan ini juga makin besar dengan adanya kesempatan mendapatkan hadiah serta penawaran tambahan saat memenangkan rangkaian permainan. 

Perkembangan perilaku ini sudah terlihat sejak tahun 2022 lalu. Dikutip dari hasil riset Snapcart bertajuk ‘Karakteristik Perilaku Konsumen dan Preferensi dalam Berbelanja Online’, dijelaskan ada tiga tipe perilaku konsumen. 

Posisi teratas yaitu tipe discount seekers (51 persen) atau konsumen pemburu diskon yang berbelanja karena berbagai tawaran promosi. Tipe kedua adalah need-based customers (25 persen) yang cenderung berbelanja sesuai kebutuhan dan yang terakhir adalah tipe wandering customers (21 persen) yang sangat gemar browsing dan mencoba sejumlah fitur interaktif yang disediakan platform e-commerce. 

Dari hasil riset tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa diskon masih menjadi magnet utama bagi konsumen Indonesia saat berbelanja. Namun respons positif dari masyarakat terhadap sejumlah fitur hiburan yang dihadirkan oleh pemain e-commerce turut memiliki andil dalam meningkatkan popularitas sebuah platform belanja online. 

Khusus untuk fitur gamification, 51 persen responden memilih Shopee Tanam sebagai game yang paling digemari, mengungguli Tokopedia Panen Telur (13 persen) dan Lazada Coin Tree (2 persen). 

E-commerce dengan strategi bisnis paling efektif di Indonesia

Perkembangan signifikan dari e-commerce selalu disertai dengan inovasi untuk mengikuti kebutuhan pengguna. Apalagi, para pemain e-commerce juga harus menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi dengan baik untuk pembeli serta penjual di saat yang sama. 

Maka itu, selain menarik pelanggan, platform e-commerce juga turut beradu strategi untuk menjadi perpanjangan tangan yang bisa meningkatkan peluang penjual untuk memperluas pangsa pasar dan mengembangkan bisnis mereka. 

Nah, jika berbicara soal kehadiran e-commerce di Indonesia, siapakah yang punya strategi bisnis paling efektif? Ternyata, Shopee kembali menjadi platform e-commerce yang mengungguli platform-platform lainnya dengan strategi bisnisnya yang paling efektif. 

Posisi Shopee sebagai jawara e-commerce Indonesia diperkuat oleh data dari SimilarWeb, yang mengatakan bahwa e-commerce ini masih menduduki posisi pertama sebagai e-commerce dengan jumlah pengunjung tertinggi pada April 2023 dengan 165 juta pengunjung, jauh mengungguli Tokopedia (109 juta) dan Lazada (82 juta). 

Sementara itu, mengacu pada data.ai sepanjang tahun 2022, Shopee juga tercatat sebagai platform belanja online nomor 1 di Indonesia dengan total unduhan terbanyak di Google Play atau Apple Store dan menjadi platform belanja online nomor 1 dalam jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak.

Dari serangkaian hasil riset di atas, Shopee tetap unggul dibandingkan para kompetitornya sebagai e-commerce dengan strategi bisnis yang paling efektif di awal kuartal 2 tahun 2023 ini. Namun, persaingan strategi bisnis dari para pemain e-commerce tentunya tidak akan terhenti sampai di sini. 

Dengan inovasi-inovasi baru yang kerap dihadirkan oleh para pemainnya, persaingan strategis bisnis ini akan selalu menjadi topik hangat yang menarik untuk dinantikan dan diikuti oleh pengguna e-commerce. 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved