Selasa, 30 September 2025

Perusahaan Rintisan di Indonesia Hadapi Masalah Sulitnya Membangun Tim Informasi dan Teknologi

Hingga tahun 2022 lalu, setidaknya terdapat 2.400 startup yang menjadikan Indonesia menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan startup terbanyak.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Endra Kurniawan
Tribunnews.com/Istimewa
Ilustrasi startup - Penngamat sebut perusahaan rintisan di Indonesia hadapi masalah sulitnya membangun tim informasi dan teknologi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga tahun 2022 lalu, setidaknya terdapat 2.400 startup yang menjadikan Indonesia menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak.

Namun sayangnya, jumlah perusahaan rintasan yang banyak ini tidak dimbangi dengan jumlah tenaga IT yang mencukupi.

Padahal tenaga IT menjadi pondasi utama para perusahaan rintisan.

Praktisi bidang IT, Prasetyo Gema mengatakan, kondisi ini membuat perusahaan rintisan kesulitan membentuk tim IT.

"Membangun sistem pendukung untuk tim IT juga bukanlah perkara mudah karena butuh rekrutmen teknologi, manajemen kualitas produk, hingga proses mengintegrasikan produktivitas antar tim IT umumnya membutuhkan waktu yang lama," katanya dalam keterangannya, Minggu (14/5/2023).

Baca juga: Startup Layanan Pangan Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Mengenai Isu Food Waste

Kalaupun bisa, kata Chairman and Co-Founder Barito Integra Teknologi (BIT) ini, proses perekrutan yang melibatkan headhunter berpotensi memakan biaya tinggi.

"Yang terjadi startup mengambil jalan tol dengan merekrut talent IT andalan dari kompetitor dengan tawaran gaji selangit padahal keberadaan talent IT itu pun belum tentu menyelesaikan masalah," katanya.

Prasetyo mengatakan, sulitnya mencari ahli IT membuat sejumlah perusahaan teknologi di Asia mengalokasikan 30-50 persen dari beban operasional hanya untuk biaya tenaga kerja.

Melalui berbagai permasalahan dalam membentuk tim IT di startup Indonesia, hal itu telah menginspirasi Barito Integra Teknologi (BIT), sebagai konsultan pengembangan perangkat lunak untuk mengakomodasi permasalahan tersebut.

Prasetyo Gema mengatakan, dengan pengalaman di level enterprise, Barito Integra Teknologi pun siap membantu startup yang sedang kesulitan untuk scale up bisnis dengan menyediakan talent IT yang capable dan sesuai dengan kebutuhannya.

Baca juga: Startup Million Bloom Garap Pasar Bunga Rangkai Lewat Marketplace

"Kami menghapus barrier dengan perusahaan klien sehingga komunikasi lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan," katanya.

Dikatakannya, tingkat ketidakpastian ekonomi yang tinggi, seperti risiko resesi global di 2023, BIT akan meluncurkan layanan terbaru yang disebut foster services yakni sebagai penghubung antara perusahaan startup atau besar dengan talent-talent bidang IT handal.

Bagi klien yang ingin mengembangkan tim IT, BIT akan bertindak seperti headhunter yang akan membantu proses perekrutan, mulai dari screening CV, interview, penempatan, hingga pelatihan sehingga karyawan yang direkrut bisa berkolaborasi dengan tim lainnya dengan lebih mudah.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan