Senin, 29 September 2025

Silicon Valley Bank Bangkrut

Profil Silicon Valley Bank yang Bangkrut dan Mengguncang Perbankan Global

Silicon Valley Bank menghadapi krisis modal akibat sikap agresif The Fed dalam menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi Amerika Serikat yang meroket

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Bloomberg
Silicon Valley Bank (SVB) menghadapi kebangkrutan dan memicu kepanikan perusahaan teknologi di Amerika Serikat dan mengguncang industri perbankan global. 

Akibatnya, perusahaan teknologi berlomba-lomba menarik deposito yang mereka simpan di SVB guna membayar biaya operasional.

Sayangnya, SVB tidak memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi kebutuhan itu lantaran telah digunakan untuk investasi dalam obligasi jangka panjang. Bank ini akhirnya mulai menjual obligasi mereka senilai 21 miliar dolar AS.

SVB harus menanggung kerugian setelah pajak sebesar 1,8 miliar dolar AS usai penjualan obligasi tersebut. Bank itu kemudian berencana menjual saham baru senilai 2,25 miliar dolar AS guna menanggulangi kerugian.

Pengumuman penjualan saham senilai 1,75 miliar dolar AS diumumkan pada 8 Maret 2023. Sehari berikutnya, SVB mencoba meyakinkan nasabah jika uang mereka aman setelah aksi jual obligasi dan saham untuk meningkatkan modal.

Meski begitu, pernyataan SVB tidak dapat mengurangi kekhawatiran nasabah dan memicu bank run atau penarikan dana besar-besaran dalam waktu cepat oleh nasabah.

Imbas aksi bank run yang dilakukan nasabah, saham SVB jatuh lebih dari 60 persen hanya dalam kurun waktu 48 jam. Kolapsnya SVB menjadi tanda peringatan ekonomi AS berada di dalam bahaya.  

Perusahaan-Perusahaan yang Simpan Dana di SVB

Keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) telah mengguncang pasar global dan menyebabkan simpanan serta aset miliaran dollar AS milik perusahaan dan investor terlantar.

Produsen perangkat streaming, Roku Inc, mengungkapkan sekitar 487 juta dolar AS dari 1,9 miliar dolar AS dana simpanan perusahaan berada di Silicon Valley Bank. Roku mengaku sebagian besar simpanannya di bank itu tidak diasuransikan.

“Simpanan perusahaan dengan SVB sebagian besar tidak diasuransikan. Saat ini, perusahaan tidak tahu sejauh mana perusahaan dapat memulihkan kas yang disimpan di SVB," kata Roku Inc., dikutip dari CNN.

Namun, Roku mengatakan memiliki cukup kas dan arus kas dari operasi untuk "memenuhi modal kerja, belanja modal, dan kebutuhan kas material dari kewajiban kontraktual yang diketahui selama 12 bulan ke depan dan seterusnya."

Pembuat gim video Roblox mengatakan dalam pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), sekitar 5 persen dari 3 miliar dolar AS uang tunai telah disimpan di SVB.

Meski begitu, perusahaan itu mengatakan keruntuhan SVB tidak akan mempengaruhi operasi bisnisnya.

Baca juga: FDIC Akan Kembali Lelang Silicon Valley Bank

Perusahaan advertising technology (Adtech) AcuityAds Holdings yang berbasis di Toronto, Kanada, memiliki uang tunai sebesar 55 juta dolar AS yang disimpan di SVB, dan hanya 4,8 juta dolar AS dana yang disimpan di tempat lain.

Itu berarti lebih dari 90 persen dana simpanan perusahaan disimpan di SVB.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan