Kereta Cepat
Erick Thohir Sebut Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bukan Karena Korupsi
Pemerintah berencana mencari sumber pembiayaan proyek melalui utang untuk menutupi pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Penulis:
Bambang Ismoyo
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023). Ia menegaskan bengkaknya nilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bukan disebabkan adanya praktik korupsi.
"Jadi memang ada beberapa item yang mereka ingin melakukan kajian terkait pajak, dan terkait dengan biaya clearing frekuensi. Tapi kita sudah sepakat angkanya," sambungnya.
Kementerian BUMN dalam waktu dekat akan melaporkan angka pembengkakan biaya sebesar Rp18,2 triliun kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Agar mengetahui apakah nilai tersebut relevan atau tidak.
"Kami harus maju ke BPKP untuk menyesuaikan angkanya dan ke komite," pungkas Tiko.
Berita Terkait
Kereta Cepat
Soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Menko AHY: Masih Dihitung, Dipelajari Lebih Dalam Lagi |
---|
Promo Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung Rp50.000 Mulai 1 November 2024, Ini Syaratnya |
---|
Jadwal Terbaru Kereta Cepat Whoosh September 2024, Ini Harga Tiket dan Cara Belinya |
---|
Tak Capai Target Ditentukan Pemerintah, Manajemen Buka Suara Soal Sepinya Penumpang Whoosh |
---|
Kereta Cepat Whoosh Tebar Diskon Tiket 20 Persen Spesial HUT ke-497 Jakarta, Ini Syarat Klaimnya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.