Daftar Tujuh BUMN Ditutup Menteri Erick Thohir, Tak Mampu Bersaing Hingga Merugi
Pada Juli 2022, BUMN yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur, PT Istaka Karya dinyatakan pailit.
Kelalaian tersebut membuat Putusan Pengesahan Perdamaian Nomor 04/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Niaga.Sby dibatalkan oleh PN Surabaya. Selain itu, menyatakan termohon atau Merpati Airlines pailit dengan segala akibat hukumnya.
Sebagaimana diketahui, Merpati Nusantara Airlines sudah tidak beroperasi sejak tahun 2014 dan sertifikat pengoperasian atau Air Operator Certificate (AOC) yang merupakan syarat utama maskapai untuk terbang telah dicabut di tahun 2015.
Dalam Perjanjian Perdamaian yang disahkan oleh Pengadilan Niaga Surabaya pada tanggal 14 November 2018 lalu, disepakati bahwa pembayaran kepada pihak ketiga termasuk penyelesaian pesangon karyawan akan mulai dilakukan setelah Merpati Airlines beroperasi kembali.
Namun, sampai dengan pembatalan homologasi, satu-satunya calon investor yang menyatakan diri berminat tidak mampu menyediakan pendanaan.
Baca juga: Eks Pilot Merpati Ngadu ke Parlemen, DPR Minta Pemerintah Bayar Kewajiban
Merpati Airlines tercatat memiliki kewajiban sebesar Rp10,9 triliun dengan ekuitas negatif Rp1,9 triliun per laporan audit 2020.
PT Kertas Leces merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi kertas yang berlokasi di Probolinggo, Jawa Timur
Dikutip dari Kompas.com, perusahaan ini berdiri sejak tahun 1939 dan mulai beroperasi pada tahun 1940.
Pada PT Kertas Leces dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya pada September 2018 lalu.
Sebelumnya, pada 2010, perusahaan ini sempat berhenti beroperasi lantaran kehabisan bahan bakar. Selain itu, PT Kertas Leces juga terbelit persoalan keuangan sehingga terlambat membayar gaji para karyawannya.
Baca juga: Asosiasi Kurator Lapor ke DPR, Kertas Leces Pailit Sudah Masuk Tahap Penjualan
Total tagihan PR Kertas Lecet mencapai Rp 2,124 triliun. Satu per satu tim kurator perusahaan ini menjual dan melelang aset mereka.
6. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN).
Rencana penutupan PANN sudah terjadi sejak 2021. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 1974 di era Orde Baru.
Dikutip dari Kompas.com, PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PT PANN) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pengembangan armada niaga nasional, yaitu investasi kapal.
PT PANN juga bergerak di bidang telekomunikasi dan navigasi maritim serta jasa pelayaran untuk usaha jasa sektor maritim, seperti membuat sistem monitoring kapal, estimasi keberangkatan dan kedatangan kapal, informasi cuaca, dan kondisi cuaca.