100 Ribu Perawat di Inggris Mogok Kerja Tuntut Kenaikan Gaji Akibat Naiknya Harga Pangan dan Energi
Para perawat menuntut kenaikan upah sebesar 19 persen, ditengah kondisi ekonomi Inggris yang sedang menghadapi kontraksi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Di tengah melonjaknya laju inflasi dan munculnya tekanan ekonomi, 100.000 perawat yang tergabung dalam serikat Royal College of Nursing (RCN) di Inggris menggelar aksi mogok kerja nasional pada Kamis (15/12/2022).
Mogok kerja merupakan kali pertama yang dilakukan para perawat Inggris, bahkan jadi yang terbesar yang pernah dialami Inggris selama 106 tahun berdirinya serikat perawat tersebut.
Mengutip dari New York Time mogok kerja dilakukan lantaran para perawat menuntut kenaikan upah sebesar 19 persen, di tengah kondisi ekonomi Inggris yang sedang menghadapi kontraksi akibat lonjakan inflasi.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Negara-negara Dengan Inflasi Tertinggi di Dunia, Tembus Hingga 200 Persen
Laju inflasi yang tembus mencapai angka 11,6 persen perlahan menggerus pendapatan riil jutaan masyarakat Inggris, karena mereka harus membayarkan kenaikan tagihan pangan dan energi yang semakin mahal.
Sayangnya lonjakan inflasi tak diimbangi dengan kenaikan gaji para pekerja dan buruh, situasi ini lantas membuat standar hidup di Inggris mulai mengalami pergeseran hingga masyarakat yang sudah tergolong miskin, menjadi makin miskin.
Sebelum menggelar demo, para perawat yang tergabung di serikat RCN telah mengajukan kenaikan gaji pada pemerintah pusat.
Kenaikan ini sempat mendapatkan lampu hijau dari Perdana Menteri Boris Johnson, dimana pihaknya sempat mengumumkan pungutan upah untuk membantu membiayai kenaikan gaji tenaga kesehatan dan perawatan sosial, tetapi kebijakan itu dibatalkan oleh perdana menteri baru Inggris Liz Truss.
Di bawah kepemimpinan Rishi Sunak, pemerintah hanya menjanjikan suntikan bantuan untuk pelayanan kesehatan sebesar 3,3 miliar dolar AS pada tahun 2023 hingga 2025. Alasan ini yang kemudian membuat para perawat murka, mengingat selama satu tahun terakhir mereka telah mengalami pemotongan gaji.
“Ini sangat sulit, kami harus berjuang. Tahun-tahun sejak Covid adalah yang paling menantang yang pernah saya alami,” kata Melanie Denison , seorang perawat perawatan intensif yang bekerja di rumah sakit NHS selama 25 tahun.
Rencananya setelah protes tersebut digelar para perawat akan kembali menggelar mogok kerja yang kedua dengan menggandeng para sopir ambulance di tanggal 21 Desember hingga 28 Desember 2022.
Meski baru rencana namun imbas dari mogok kerja nasional yang dilakukan perawat Inggris membuat sebagian layanan kesehatan semakin terpukul, tindakan operasi hingga pemeriksaan pasien di 76 rumah sakit di Inggris terancam dibatalkan.
Tak hanya itu gelompang mogok kerja juga turut melumpuhkan jaringan kereta api, layanan pos, dan bandara menjelang libur Natal 2022.
"Sangat disesalkan beberapa anggota serikat melakukan aksi mogok," kata Menteri Kesehatan Steve Barclay.