Kata Hartono Soal Kondisi BUMN Saat Ini di Bawah Menteri Erick Thohir
Dia menilai, terlepas dari perdebatan yang muncul terkait kinerja Erick Thohir, situasi BUMN saat ini menunjukkan adanya perbaikan.
Kata Hartono Soal Kondisi BUMN Saat Ini di Bawah Menteri Erick Thohir
Erik Sinaga/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sulawesi Tenggara Periode 2008-2012, Hartono, menganalisis kinerja Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut Hartono, selama menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir terus menunjukkan kinerja positif.
Penggabungan sejumlah perusahaan BUMN menjadi holding, kata dia, adalah satu di antara terobosan.
"Kami melihat selama pak Erick Thohir menjadi menteri BUMN banyak keberhasilan yang dilakukan baik secara nasional maupun lokal, mulai dari kinerja keuangan sampai dengan menggabungkan sejumlah perusahaan BUMN menjadi holding raksasa," katanya, Sabtu (3/12/2022).
Baca juga: Pengamat Nilai Menteri Kesayangan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Erick Thohir
Dia menilai, kebijakan yang dibuat Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menghasilkan sejumlah imbas positif.
"Bahkan imbas dari kehadiran berbagai kebijakan Erick Thohir menciptakan iklim positif bagi kehidupan masyarakat," katanya
Menurut Hartono, kondisi BUMN saat ini sudah jauh lebih baik.
Dia menilai, terlepas dari perdebatan yang muncul terkait kinerja Erick Thohir, situasi BUMN saat ini menunjukkan adanya perbaikan.
Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, kata dia, transformasi BUMN yang akuntabel dan transparan mulai terlihat.
“(Erick Thohir) cukup dinilai berhasil, di luar soal perdebatan apa yang terjadi yah. Tapi saya pikir itu sudah jauh lebih baik,” terangnya.
Ia mencontohkan sejumlah pencapaian besar berhasil diraih Erick Thohir selama memimpin Kementerian BUMN.
Satu di antaranya adalah saat Erick Thohir juga resmi meluncurkan Holding Danareksa pada Juni lalu.
Hal itu dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2022.
Beleid tersebut terkait Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa. PT Danareksa ditetapkan sebagai induk holding dengan 10 perusahaan pelat merah sebagai anggota holding.
Adapun 10 BUMN yang bergabung dalam Holding Danareksa, yakni PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut.
"Kami pikir apa yang dilakukan Erick Thohir semata demi negara tentunya untuk masyarakat kita," tutupnya.
Dia juga menyoroti peran sang menteri dalam mendatangkan jutaan vaksin dari berbagai negara pada masa awal kehadiran pandemic Covid 19.
Selain juga itu, percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan gencar membuka keran pendanaan bagi pelaku usaha lokal juga getol dilakukan.
Seperti dengan menggencarkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Mekaar untuk masyarakat.
Di mana sejak awal tahun sampai 25 Oktober 2022, pemerintah sudah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total nilai akad Rp293,66 triliun dan jumlah debitur sekitar 7 juta orang.
Berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan, sektor usaha yang paling banyak menerima KUR tahun ini adalah perdagangan besar dan eceran, dengan nilai akad sekitar Rp138,52 triliun.
"Secara pengalaman Erick Thohir sudah cukup. Dari sisi politik dia oke, lalu kemudian kepengusahaan dia juga sudah kita tahu bersama," katanya.