Selasa, 7 Oktober 2025

Bali Kompendium Dideklarasikan Besok, Bahlil: Deskripsikan Kebijakan RI Soal Hilirisasi Investasi

Kompendium ini akan menjadi acuan kebijakan masing-masing negara dalam merancang dan melaksanakan strategi untuk menarik investasi berkelanjutan.

Nitis Hawaroh
Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam acara Media Gathering di Canna Cafe, Bali, Minggu (13/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, dirinya bakal mendeklarasikan Bali Kompendium di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Bali, Senin (14/11/2022).

"Bali Kompendium besok akan saya deklarasikan di hotel InterContinental. Nanti akan saya bahas secara khusus secara detail," kata Bahlil dalam acara Media Gathering di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022).

Menurut Bahlil, Bali Kompedium ini nantinya bakal mendeskripsikan aturan dan kebijakan Indonesia mengenai hilirisasi investasi.

Baca juga: Bahlil Pastikan Hilirisasi Investasi B20 Bakal Menyasar Pengusaha Daerah hingga UMKM

Terlebih, kata dia, negara-negara maju yang tergabung dalam G20 enggan mengakui konsep hilirisasi itu.

"Ternyata negara-negara yang tergabung dalam G20 khusunya negara maju itu, diawal belum mengakui tentang konsep hilirisasi tentang nilai tambah. Itu mereka engga mau," ujar dia.

Bahkan, Bahlil meminta dukungan dari negara berkembang yang tergabung G20 termasuk Argentina, Brazil, Afrika, India

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melaksanaan Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 yang dilaksanakan 22-23 September 2022, di Nusa Dua, Bali.

TIIMM G20 itu, menghasilkan kesepakatan kompendium Bali atas praktik kebijakan G20 dalam mempromosikan investasi untuk pembangunan berkelanjutan.

Bahlil bilang, kompendium ini akan menjadi acuan kebijakan masing-masing negara dalam merancang dan melaksanakan strategi untuk menarik investasi berkelanjutan.

Dalam hal ini, setiap negara diberi kekuasaan dalam menyusun strateginya sesuai dengan keunggulan komparatifnya.

"Setiap negara di dunia ini menghargai strategi negara masing-masing dalam merumuskan arah kebijakan investasinya, termasuk membangun hilirisasi, apa yang menjadi prioritas agar negara lain tidak mengintervensinya," kata Bahlil.

Adapun 4 isu dalam klaster investasi yang telah disepakati dalam Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20, pertama, pentingnya arus investasi berkelanjutan bagi pemulihan ekonomi dalam rangka penciptaan lapangan kerja lewat industrialisasi dan tujuan pembangunan lainnya.

Kedua, penyederhanaan prosedur investasi seperti yang dilakukan Indonesia melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK).

Ketiga, hilirisasi menjadi salah satu instrumen dalam menciptakan nilai tambah serta memperkuat kemitraan investor asing dengan UMKM. Keempat, pentingnya skema pendanaan iklim yang adil dan merata untuk mendorong investasi berkelanjutan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved