Kembalikan Kejayaan, Asosiasi Rempah Nasional dan TCI Siapkan Transformasi Digital Jalur Rempah
Sejumlah pelaku usaha membentuk Asosiasi Rempah Nasional untuk mewadahi para pelaku usaha baik petani, UMKM maupun pebisnis. apa tujuannya?
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pelaku usaha membentuk Asosiasi Rempah Nasional (Asrenal) untuk mewadahi para pelaku usaha baik petani, UMKM maupun pebisnis yang bergerak di sektor komoditas rempah dan turunannya di seluruh Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Rempah Nasional Titi Jusup Maksudi mengatakan, zaman dulu Indonesia dikenal dengan kejayaannya sebagai penghasil rempah-rempah tapi sekarang mulai tenggelam.
"Maka ini yang ingin kami bangkitkan kembali supaya masyarakat dunia, khususnya para buyer di luar negeri tahu bahwa rempah Indonesia tetap ada dan berkualitas,” Titi dalam keterangannya, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Pelaku UMKM Minuman Rempah di Trenggalek Dapat Ilmu Baru soal Instanisasi dari Ahli IPB
Titi mengatakan, sebetulnya masih banyak buyer dari luar negeri yang tertarik dengan komoditas rempah Indonesia.
Namun, mereka kesulitan untuk mengakses langsung pembelian rempah dari para pelaku usaha maupun petani.
Berangkat dari hal tersebut, Asrenal pun menggandeng Maya Miranda Ambarsari pemilik usaha PT Teknologi Cakra Internasional (TCI) untuk membentuk aplikasi semacam marketplace yang khusus untuk jual beli produk rempah dan turunannya.
“Dengan adanya aplikasi ini maka para petani, koperasi, maupun pelaku usaha komoditas rempah akan lebih dimudahkan menjual produk mereka secara langsung ke pembeli, baik di dalam negeri maupun luar negeri tanpa harus melalui tengkulak,” tuturnya.
Tidak hanya membantu dalam proses pemasaran melalui aplikasi digital, kata Titi, Asrenal juga akan melakukan pendampingan dan bimbingan kepada pelaku usaha yang menjadi anggotanya untuk menghasilkan produk rempah berkualitas, termasuk membuat packaging yang menarik, hingga mengatur keuangan dalam berbisnis.
Baca juga: Kemendikbudristek Bakal Ajukan Jalur Rempah Sebagai Warisan Budaya Dunia ke UNESCO pada 2024
Pasalnya, semua produk yang akan diperjualbelikan di aplikasi tersebut sudah melewati proses kurasi.
Artinya hanya produk berkualitas dengan packaging menarik saja yang bisa diupload sehingga di sinilah tugas asosiasi dalam melakukan pendampingan.
“Dengan kami memperbaiki dari hulunya maka ini akan dapat mendorong kualitas dan daya saing rempah nasional yang pada akhirnya dapat mengembalikan kejayaan rempah Indonesia sekaligus memperbaiki ekonomi para petani dan pelaku usaha rempah-rempah dan membawanya go internasional,” terangnya.
Di samping membuat aplikasi, dalam rangka memperingati Hari Rempah Nasional, pihaknya akan menggelar pameran dan expo rempah yang akan diselenggarakan di parkir Senayan City pada 19 hingga 21 Desember 2022.
Di dalam expo ini juga akan ada fashion show duta penerus rempah.
“Para peserta pameran bukan hanya mereka yang menjual bumbu rempah saja tapi juga produk turunannya seperti kosmetik, sabun, skincare, minyak wangi, essential oil yang menggunakan bahan dari rempah-rempah,” jelasnya.