Kamis, 2 Oktober 2025

Opendoor PHK 550 Karyawannya, Imbas Inflasi dan Tingginya Suku Bunga Hipotek

Co-founder sekaligus CEO Opendoor Eric Wu pada Kamis (3/11) mengumumkan bahwa pihaknya telah memberhentikan sekitar 550 karyawannya

freepik
Ilustrasi karyawan terkena PHK 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Co-founder sekaligus CEO Opendoor Eric Wu pada Kamis (3/11) mengumumkan bahwa pihaknya telah memberhentikan sekitar 550 karyawannya.

Perusahaan teknologi real estat yang berbasis di Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu dari banyak perusahaan teknologi properti (proptech) yang harus memberhentikan pekerja pada 2022.

Seperti diketahui, pemberi pinjaman hipotek online Better.com telah melakukan beberapa kali pemutusan hubungan kerja dan pada bulan Juni, Redfin dan Compass membebastugaskan lebih dari 900 pekerjanya.

Baca juga: Elon Musk Tepis Isu Bakal PHK Karyawan Twitter untuk Hindari Pembayaran

Dikutip dari Techcrunch, Kamis (3/11/2022) Eric Wu mengungkapkan bahwa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukannya akibat dari tingginya inflasi dan melonjaknya suku bunga hipotek yang membuat perlambatan bisnis di perusahaan tersebut.

Dia juga menambahkan bahwa perusahaannya selama dua kuartal terakhir telah bekerja untuk mengurangi biaya operasionalnya.

Sementara itu, karyawan yang terkena dampak PHK akan menerima 10 minggu uang pesangon, dengan tambahan dua minggu gaji untuk setiap tahun.

Perusahaan juga akan membayar asuransi kesehatan selama tiga bulan.

Kemudian, Opendoor juga berencana untuk menawarkan "dukungan transisi pekerjaan" dan meluncurkan direktori bakat pilihan untuk membantu anggota tim yang diberhentikan "terhubung dengan peluang baru."

Opendoor telah go public pada akhir Desember 2020 setelah menyelesaikan rencana merger dengan SPAC Social Capital Hedosophia Holdings II, yang dipimpin oleh investor Chamath Palihapitiya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved