Sabtu, 4 Oktober 2025

Transtrack: Hanya 2 Persen dari 62 Juta Kendaraan Komersial Terhubung dengan Sistem Manajemen Armada

Minimnya kendaraan komersial yang terhubung Fleet Management System (FMS) atau sistem manajemen armada yang menggunakan teknologi telematika.

HO
Anggia Meisesari, CEO & Founder Indo Trans Teknologi Indonesia atau Transtrack 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah pekembangan bisnis transportasi dan logistik di Indonesia sangat berkembang pesat saat ini.

Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah upaya penanganan Covid-19 yang terus membaik oleh pemerintah serta berbagai indikator yang lainnya.

Akan tetapi, masih terdapat banyak hal yang menjadi kendala pada bisnis transportasi dan logistik dalam melakukan operasional armadanya.

Salah satunya adalah minimnya kendaraan komersial yang terhubung Fleet Management System (FMS) atau sistem manajemen armada yang menggunakan teknologi telematika.

Baca juga: Startup Manajemen Armada Logistik McEasy Raih Pendanaan Rp 22 Miliar dari East Ventures

Berdasarkan data yang ada, dari 62 juta kendaraan komersial yang ada di Indonesia sekarang ini, tercatat hanya 2 persen yang terhubung dengan Fleet Management System ini.

Padahal, pemanfaatan FMS sangat dibutuhkan untuk mengelola suatu armada sangat penting dalam memaksimalkan efisiensi dari kendaraan, memantau waktu service, meningkatkan produktivitas, meningkatkan keselamatan hingga konsumsi bahan bakar.

"Dalam fungsinya, FMS mencakup berbagai fungsi yakni seperti pemantauan, manajemen supir dan bahan bakar, hingga perawatan kendaraan," kata Anggia Meisesari, CEO & Founder Indo Trans Teknologi Indonesia atau Transtrack dalam keterangannya, Minggu (23/10/2022).

Anggia mengatakan, cara kerja FMS mengacu terhadap teknologi yang memungkinkan untuk pertukaran informasi antara armada kendaraan dengan platform pusat sehingga dalam sistem ini memerlukan jaringan GPRS dan GPS, GPS tracker, server, serta perangkat lunak telematika.

Baca juga: Untuk Transportasi dan Logistik, Start GPS Bisa Lacak Kendaraan dan Pantau Perilaku Pengemudi 

"Tanpa adanya FMS, manajer armada akan mengalami keterbatasan pengawasan terhadap armada mereka yang berujung menimbulkan berbagai masalah yang muncul diantaranya seperti meningkatnya biaya pemeliharaan dan bahan bakar, pengiriman layanan yang buruk, kemungkinan terjadinya pencurian, penyalahgunaan kendaraan dan kecelakaan yang sering terjadi," katanya.

Bos perusahaan penyedia platform telematika dan manajemen armada ini mengatakan, transtrack membantu industri logistik mengoptimalkan operasional armada karena akan mengumpulkan dan menganalisis data telemetri real-time seperti geolokasi, tingkat bahan bakar, jarak tempuh, dan peringatan pemeliharaan kendaraan armada.

Perangkat lunak ini dapat dengan mudah diintegrasikan dengan lebih dari 1.000 perangkat GPS yang ada untuk mendapatkan data kinerja dan perilaku para pengemudi.

Platform Transtrack telah ada di 13 kota dan akan menarget hingga di 25 kota pada akhir tahun ini, bahkan hingga ke Malaysia dan Myanmar.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved