Survei Fed New York: Konsumen Optimis Inflasi Turun
Menurut survei Federal Reserve New York Senin (12/9/2022) ekspektasi penurunan laju inflasi terjadi imbas dari adanya penurunan tajam pada harga BBM
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Ekspektasi inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) diprediksi akan melanjutkan penurunan, dari 6,2 persen di bulan Juli menjadi 5,75 persen di bulan Agustus.
Menurut survei Federal Reserve New York yang dilakukan Senin (12/9/2022) ekspektasi penurunan laju inflasi terjadi imbas dari adanya penurunan tajam pada harga bahan bakar minyak.
Dimana harga rata-rata bensin nasional saat ini dibanderol sekitar 3,71 dolar AS per galon, angka ini terpaut apabila dibandingkan dengan harga minyak di musim panas, yang saat itu dipatok lebih dari 5 dolar AS per galon.
Baca juga: The Fed Serukan Sinyal Kenaikan Suku Bunga Level Tinggi, Elon Musk Beri Peringatan Deflasi
Penurunan inilah yang kemudian mendorong adanya ekspektasi penyusutan pada laju inflasi di AS, meski hanya turun tipis namun adanya penurunan tersebut dapat memberikan sedikit kelegaan bagi pejabat bank sentral AS.
“Harga gas telah jatuh sekarang selama 80 hari berturut-turut, yang tentunya merupakan kabar baik,” kata Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen.
Sebelum ekspektasi inflasi menyusut, The Fed diketahui telah aktif melakukan pengetatan kebijakan moneter dengan mengerek naik suku bunga sebanyak 75 basis poin selama tiga kali berturut-turut.
Meski sikap hawkish ini memukul perdagangan saham dan pasar kripto namun dengan penerapan sikap agresif ini, The Fed membuktikan bahwa pihaknya dapat mengerek turun inflasi di AS.
Untuk mendukung ambisi penurunan inflasi hingga dikisaran 2 persen, The Fed rencananya akan kembali menaikan suku bunga acuan.
Belum disebutkan berapa banyak suku bunga yang akan dikerek dalam pertemuannya pada 20 – 21 September mendatang, namun sebagian besar investor memprediksi kenaikan suku bunga hanya akan dipatok sebesar 50 basis poin.
Baca juga: Inflasi Terburuk AS Diprediksi Segera Berakhir, The Fed Bakal Longgarkan Kebijakan?
Sementara sebagian besar pejabat The Fed memprediksi apabila hawkish di bulan September ini akan kembali dikerek di kisaran 75 basis poin, dikutip dari Reuters
Bersamaan dengan perilisan laporan survei Federal Reserve New York, Biro Statistik Tenaga Kerja pada hari Selasa (13/9/2022) juga dilaporkan akan merilis pembacaan indeks harga konsumen di sepanjang bulan Agustus. Meski belum dirilis, namun Consumer Price Index (CPI) inti yang disurvei oleh Dow Jones diprediksi turun sebanyak 0,1 persen, dari bulan sebelumnya.