Digitalisasi Turunkan Biaya Distribusi Premi di Perusahaan Asuransi
Distribusi premi asuransi melalui kanal digital bisa meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya distribusi secara signifikan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi menantang akibat pandemi Covid-19 membuat perusahaan pialang asuransi melakukan berbagai strategi agar mampu bertahan.
PT Pialang Asuransi Indotekno mengantisipasinya dengan melakukan digitalisasi bisnis untuk menjangkau nasabah lebih luas.
"Kami fokus pada digitalisasi asuransi karena dunia digital terus berkembang dan bermitra dengan startup insurtech Fuse untuk mendukung tiga model bisnis yakni B2A2C (aplikasi Fuse Pro), B2C comparison dan B2B2C atau asuransi mikro," kata Presiden Komisaris Indotekno, Ivan Sunandar, dalam keterangan resminya di Jakarta, akhir pekan ini.
Dia mengatakan, distribusi premi asuransi melalui kanal digital bisa meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya distribusi secara signifikan dan meningkatkan jangkauan penetrasi.
Seiring dengan pulihnya industri asuransi pascapandemi, dia mengatakan perolehan komisi brokerage di perusahaannya tumbuh sepanjang 2021 lalu.
Mengacu pada laporan Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo), total aset pialang asuransi di 2021 berjumlah Rp 8,31 triliun dan total aset tahun ini naik 8,7 persen dari tahun 2020 yang berjumlah Rp 7,64 triliun.
Baca juga: Agar Tak Salah Klaim, Kenali 4 Risiko yang Ditanggung Asuransi Jiwa
Perolehan brokerage pialang asuransi tahun 2021 mencapai Rp 2,4 triliun atau naik 19,1 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp 2,03 triliun.
Belum lama ini Indotekko meraih penghargaan Insurance Market Leaders Award 2022 untuk kategori Insurance Broker karena pemanfaatan teknologi di bisnis asuransinya yang memudahkan masyarakat dalam mengakses produk asuransi dengan harga terjangkau.