Gunawan Woen, CEO ESB Restaurant Technology: Bangkitkan Bisnis Restoran Lewat Solusi Digital
ESB memberikan solusi semua kebutuhan pengusaha restoran, mulai dari software hingga operasional restoran seperti kasir.
Dia bertemu dengan seorang pengusaha restoran cukup besar di Jakarta yang memiliki beberapa cabang.
Kepadanya, sang pemilik jaringan restoran mengeluhkan kendala yang selama ini ditemuinya. Pengusaha tersebut mengaku kesulitan mempertemukan koneksi antara toko dengan stafnya di kantor.
"Jadi mereka selalu melakukan rekonsilisasi secara manual misalnya data penjualan dan piutang kartu kredit. Padahal, hal-hal ini bisa diotomatisasi," ujar Gunawan.
Software ciptaan Gunawan Woen dan partnernya akhirnya dia perkenalkan kepada pengusaha tersebut dan menyatakantertarik mencoba. "Mulai sejak itu kita kemudian memperkenalkan software ini ke industri F&B yang dikelola secara profesional yakni industri F&B besar," sebut Gunawan.
"Sebetulnya, software kita menjangkau hanya F&B profesional sampai ke tukang bakso pinggiran. Tapi cara kita masuk ke market yang berbeda. Walaupun kita jualan solusi tapi kita sering dikira jualan POS (point of sales), dan kita selalu dibandingkan dengan kompetitor yang lain."
"Padahal kita ingin masuk ke market yang orang lain susah masuk. Yakni industri F&B besar, mereka ini biasanya yang paling susah untuk ganti sistem."
"Kita kasih konsep kita lalu mereka coba dan mereka suka. Kemudian kita juga turun ke UMKM dengan jenis produk yang berbeda karena jika dibandingkan ke usaha besar tingkat kompleksitasnya berbeda," bebernya.
Dia mengatakan, pengusaha UMKM di Indonesia masih membutuhkan dukungan dan dukungan itu harus ditegaskan melalui komitmen.
"Dukungan untuk UMKM itu yang penting adalah komitmen. UMKM kan butuh dibimbing. Karena itu kita mesti punya komitmen yang kuat. Kita bukan cuma jual produk untuk dipakai," ungkapnya.
Karena itu, untuk mendukung pengembangan UMKM kuliner di Tanah Air, perusahaannya menjalin kerja sama dengan kalangan asosiasi dan lembaga seperti ASENSI, pemerintahan, trainer, hardware dan sebagainya.
"Kita ingin memastikan jika menggunakan software kta, UMKM bisa maju," tegasnya.
Untuk memasarkan perangkat lunaknya ke pasar pemerintahan dan lembaga yang lebih luas, pihaknya belum masuk ke e-procurement. "Kita fokus menggarap terjun membantu usaha mikro agar usaha mereka bisa bangkit lagi," kata Gunawan.
"Kita tawarkan beberapa ekosistem ke pengguna misalnya ekosistem software as a services (SAAS). Mereka pakai software ini sebagai jasa, mereka membayar ekosistem ini sebagai jasa layanan."
"Kita juga menawarkan ekosistem yang merupakan integrasi dari software yang dipakai di toko, gudang, central kitchen, kantor sampai ke pemilik. Jadi pemilik dengan ratusan atau ribuan outlet, cukup dari handphone dia buka dan pantau dan kemudian bisa mengambil keputusan," imbuhnya.
Perusahaannya juga menawarkan ekosistem berdasarkan transaksi. Ini adalah bentuk software yang bisa dipakai oleh end customer untuk melakukan pembelian makanan, minuman, melakukan pembayaran dan mereka bisa ikut program promosi, bisa delivery dan ini bisa ditempatkan di mana-mana.