Jumat, 3 Oktober 2025

Inflasi AS Berlanjut, The Fed Diprediksi Akan Kerek Lagi Suku Bunga di Atas 4 Persen

Federal Reserve diperkirakan kembali memperket kebijakannya dengan menaikkan suku bunga hingga kuartal pertama 2023, untuk mengendalikan inflasi

FORBES
Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve akan kembali mengetatkan kebijakannya dengan menaikkan suku bunga hingga kuartal I 2023, untuk mengendalikan gejolak harga di pasar AS. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Tren lonjakan inflasi yang terus cenderung naik di Amerika Serikat diperkirakan akan membuat bank sentral Federal Reserve kembali mengetatkan kebijakan moneternya dengan menaikkan suku bunga hingga kuartal I 2023 mendatang.

Laju inflasi yang dipicu onjakan harga pangan dan energi selama beberapa bulan terakhir imbas dari invasi Rusia ke Ukraina tak hanya memberikan pukulan bagi kedua negara tersebut.

Namun lonjakan inflasi juga telah mendorong terjadinya perlambatan ekonomi bagi sejumlah negara di berbagai belahan dunia termasuk Amerika Serikat.

Kekhawatiran inilah yang membuat Presiden Fed Cleveland Loretta Mester memprediksi bawah Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunga di atas 4 persen hingga paruh pertama tahun 2023 mendatang.

"Bukan tidak masuk akal suku bunga terus meningkat selama tahun ini hingga semester pertama tahun depan." jelas Mester kepada wartawan setelah acara yang diadakan di Economic Club of Pittsburgh, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Bitcoin Cs Ambles ke Harga 22.000 Dolar AS, Imbas Sikap Agresif The Fed

Mengutip dari Reuters selama periode Januari hingga Juli 2022, The Fed diketahui telah menaikan suku bunga acuannya sebanyak empat kali  dengan total akumulasi mencapai 225 bps.

Meski laju inflasi di AS telah melesat ke rekor tertinggi akibat ketidakseimbangan penawaran dan permintaan konsumen, pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed selama 6 bulan terakhir telah membuat angka permintaan tenaga kerja di kawasan Amerika dapat meningkat hingga mengalahkan jumlah pengangguran.

Baca juga: Imbas Kenaikan Suku Bunga The Fed, Dolar Melanjutkan Pelemahan Nilai Terhadap Yen

Untuk mengantisipasi terjadinya risiko resesi akibat kenaikan inflasi di tengah perlambatan ekonomi, The Fed dikabarkan kembali menyatakan tekadnya untuk memperketat kebijakan moneter dengan mengerek naik suku bunga AS sebanyak 50 hingga 75 basis poin, pada pertemuan di bulan September mendatang.

Pengetatan 75 bps akan dilakukan apabila laju inflasi di AS terus mengalami kenaikan hingga nilainya melesat ke rekor tertinggi.

Namun jika angka tenaga kerja AS tidak menunjukan perlambatan maka The Fed hanya akan meningkatkan suku bunga sebesar 50 bps.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved