Sabtu, 4 Oktober 2025

Menkeu Sri Mulyani: G20 Amankan Dana Kesiapsiagaan Pandemi Sebesar 1,1 Miliar Dolar AS

Sri Mulyani menyatakan, negara-negara anggota G20 telah mengumpulkan dana 1,1 miliar dolar AS sebagai komitmen dibentuknya Dana Perantara Keuangan.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Rina Ayu
1st G20 Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) di bawah Kepresidenan G20 Indonesia secara hybrid di Yogyakarta, Selasa malam (21/6/2022), yang dipimpin Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, negara-negara anggota G20 telah mengumpulkan dana sebesar 1,1 miliar dolar AS.

Dana tersebut sebagai komitmen dibentuknya Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) untuk Kesiapsiagaan, Pencegahan, dan Penanggulangan Pandemi atau prevention, preparedness and response (PPR).

Hal itu disampaikan, Menkeu Sri Mulyani dalam 1st G20 Joint Finance and Health Ministers’ Meeting (JFHMM) di bawah Kepresidenan G20 Indonesia secara hybrid di Yogyakarta, Selasa (21/6/2022) malam.

"Dengan senang hati saya sampaikan bahwa komitmen kontribusi sejumlah hampir USD 1,1 miliar telah diamankan untuk FIF guna pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Angka tersebut sudah termasuk kontribusi sebesar USD 50 juta dari Indonesia," kata dia.

Dia menjelaskan, mengenai mekanisme pembiayaan baru FIF para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menyepakati perlunya mekanisme pembiayaan multilateral baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan PPR pandemi.

Baca juga: Sri Mulyani Bekali Kepala Daerah PDIP soal BRIN

Dana Perantara Keuangan (FIF) yang ditempatkan di Bank Dunia selaku Wali Amanat, dan akan terus membahas tata kelola dan pengaturan operasional FIF menjelang rencana pengumuman formal pembentukannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para Pemimpin G20 pada bulan November 2022.

Upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia sebagai Presidensi G20 memprioritaskan agenda bidang kesehatan global.

"Presidensi G20 Indonesia berkomitmen untuk memberikan hasil nyata yang mencakup untuk tidak sekedar mendukung tetapi juga berkontribusi pada proposal pendirian FIF," kata dia.

Baca juga: Sri Mulyani Didesak Ungkap Penyalahgunaan Penjaminan Korporasi yang Libatkan Kerabat Pejabat Negara

Ia mengingatkan semangat inklusivitas dalam penanganan pandemi global penting untuk terus diupayakan.

Misalnya digabungkan, antara Kementerian Keuangan dan Kesehatan, serta antara negara maju dan berkembang.

"Hanya dengan begitu, kita dapat secara efektif siap untuk mengatasi pandemi global berikutnya bersama-sama,” kata Sri Mulyani.

“Saya ingin mengapreasiasi peran sentral WHO dalam memerangi pandemi, dan pentingnya memasukkan suara negara-negara berkembang dalam pengaturan kelembagaan kami, untuk menciptakan sistem pencegahan dan respons pandemi yang paling efektif,” lanjut Sri Mulyani.

Pertemuan tersebut juga dipimpin Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Sri Mulyani: IAEI Dorong Peningkatan Penelitian Ekonomi Syariah

Budi menyebutkan, sejak dibentuk Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 telah membuat kemajuan dalam menjalankan mandatnya mengenai hal-hal yang disebutkan sebelumnya dan mendorong aksi kolektif untuk menanggapi pandemi dan berkontribusi menuju Arsitektur Kesehatan Global yang lebih kuat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved