Jumat, 3 Oktober 2025

WEF 2022 Bahas Ekonomi Digital, Dominasi Asean Dinilai Semakin Besar, Indonesia Harus Siap

Salah satu mata acara pertemuan tahunan WEF itupun secara khusus mengulas perkembangan digitalisasi di kawasan Asean.

Penulis: Sanusi
Kompas.com
John Riady. 

Seluruh perkembangan yang terjadi di kawasan ini melibatkan pula kemajuan digitalisasi perekonomian. Asean saat ini menjadi rumah bagi 400 juta pengguna internet dengan ekonomi digital yang bernilai lebih dari 100 miliar dolar AS. Tidak berlebihan jika menilai bahwa Asean bakal menjadi kekuatan ekonomi dan teknologi berikutnya di dunia.

“Ini adalah kesempatan generasi kita. Tantangannya adalah bagaimana memastikan bahwa pertumbuhan ini berkelanjutan dan bahwa transformasi digital memberikan manfaat yang inklusif dan nyata bagi semua orang di Asean,” kata John.

Episentrum Pertumbuhan

Di sisi lain, Indonesia sejauh ini memainkan peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi digital di regional Asean. Pernyataan itu sejalan dengan fakta yang dicatat dalam riset Google dan Bain yang memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia saja mengalami lonjakan tajam sejak 2019.

Bahkan dalam suatu risetnya, disebutkan pada 2030 ekonomi digital di Indonesia akan mencapai nilai sebesar US$330 miliar. Terjadi peningkatan lima kali lipat dari 2021 yang sebesar US$70 miliar.

John menilai prediksi itu tidak mengejutkan. Sebab, katanya, diukur dari sudut valuasi perusahaan teknologi digital saja terjadi peningkatan 1.000 kali lipat dalam delapan terakhir.

“Pada 2014, value dari seluruh perusahaan teknologi di Indonesia hanya berkisar Rp 1 triliun. Saat ini dengan semakin majunya perusahaan tersebut, nilainya bisa mencapai Rp 1.000 triliun,” ungkap John.

Lebih jauh, dia menilai perkembangan saat ini masih merupakan titik awal.

“Kalau kita lihat Indonesia dibandingkan negara-negara lainnya, misalkan Tiongkok atau Amerika, porsi teknologi market value masih sangat kecil. Contohnya yang tercatat di Indonesia mungkin teknologi total 3 persen, barangkali sekarang 4 persen-5 persen. Di China, MSCI Index teknologi itu ada 26 persen,” jelas John.

Salah satu faktor terbesar yang membuat penetrasi teknologi semakin massif yakni perubahan perilaku konsumen dan pola hidup masyarakat. “Dan Indonesia itu dihuni sekitar 280 juta populasi, ini yang menjadi peluang besar,” ungkap John.

Strategi Bisnis

Melihat potensi perkembangan yang signifikan ke depan itu, John mengungkapkan Indonesia harus ambil bagian dalam perekonomian digital baik pada level nasional maupun regional Asean. Hal ini pula yang mendorong Lippo membentuk Ventura pada tahun 2014.

Melalui ventura ini, Lippo rajin mencari para inisiator perusahaan teknologi yang memiliki potensi berkembang di Indonesia bahkan Asean. “Seperti yang telah kami kembangkan antara lain RuangGuru, Sociolla, Grab, dan lain-lain,” ungkap John.

Dengan kata lain, sejauh ini Indonesia mempunyai peluang sebagai episentrum pengembangan teknologi digital di Asean. Bermodal populasi yang besar serta penetrasi internet semakin masif, Indonesia berpeluang melahirkan lebih banyak lagi perusahaan teknologi digital.

Salah satu cara paling efektif, kata John, adalah strategi yang digunakan Lippo dalam mengembangkan berbagai perusahaan teknologi digital. “Strategi pertama, tentunya kami ikut berkolaborasi dengan para pendiri dan inisiator, kami mengawal mereka agar menjadi entrepreneur-entrepreneur yang siap memajukan perusahaan,” kata John.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved