Jumat, 3 Oktober 2025

Dampak Perkembangan Digitalisasi, Jumlah Tenaga Kerja Perbankan Semakin Menyusut Setiap Tahun

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2022, jumlah karyawan sejumlah bank besar tercatat turun cukup banyak dalam setahun terakhir.

KONTAN/Carolus Agus Waluyo
ILUSTRASI. Teller Bank menghitung mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (7/4). Dampak Perkembangan Digitalisasi, Jumlah Tenaga Kerja Perbankan Semakin Menyusut Setiap Tahun 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semakin berkembangnya digitalisasi berdampak langsung pada jumlah tenaga kerja perbankan.

Jumlah tenaga kerja perbankan semakin menyusut dari tahun ke tahun sejalan dengan perkembangan digitalisasi.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2022, jumlah karyawan sejumlah bank besar tercatat turun cukup banyak dalam setahun terakhir.

Baca juga: Jaga Inflasi, Bank Indonesia Diperkirakan Masih Tahan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

Kendati berkurang, beban tenaga kerja bank-bank tersebut justru meningkat. Kinerja perbankan pada triwulan pertama memang semakin membaik dari dampak tekanan pandemi Covid-19.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai penurunan jumlah karyawan perbankan itu merupakan dampak digitalisasi sehingga adanya peralihan pekerjaan manusia ke digitalisasi.

"Hal itu juga berdampak pada penutupan kantor-kantor cabang bank. Pasalnya, proses bisnis semakin efisien karena digitalisasi," jelasnya pada KONTAN, Minggu (22/5/2022).

Dia memperkirakan bank akan semakin selektif dalam merekrut karyawan dan lebih mengarah ke Sumber Daya Manunusia (SDM) berbasis digital.

Menurutnya, penurunan karyawan seperti itu juga sudah terjadi lebih dulu pada bank-bank di negara-negara Eropa dan nega maju lainnya.

Ke depan, Trioksa melihat jumlah karyawan perbankan masih akan berpotensi menyusut lagi meskipun digitalisasi juga memunculkan kebutuhan akan SDM dengan keahlian khusus untuk mendukung bisnis bank.

Baca juga: Update Harga Kripto Hari Ini: Bitcoin, Ethereum, Dogecoin Kompak Menguat

Kayawan PT Bank Mandiri Tbk per Maret 2022 tercatat sebanyak 37.750. Jumlah itu menyusut 265 orang dalam setahun karena pada Maret 2021 masih tercatat sebanyak 38.015.

Namun, tingkat kesejahteraan SDM bank pelat merah ini justru meningkat. Hal itu tercermin dari peningkatan beban tenaga kerja perseroan secara konsolidasi sebesar 5,5 % secara year on year (YoY) jadi Rp 5,81 triliun. Beban secara bank only naik 1 % dari Rp 3,85 triliun jadi Rp 3,89 triliun.

Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memiliki jumlah tenaga kerja 50.376 per Maret 2022. Ini terdiri dari 25.006 karyawan BCA dan 25.370 SDM anak usahanya.

Angka itu turun 1.504 dari Maret tahun lalu yang tercatat 51.880. Adapun beban karyawan BCA secara konsolidasi pada kuartal I mencapai Rp 3,9 triliun atau naik 4,8 % secara YoY.

Jumlah tenaga kerja PT Bank CIMB Niaga Tbk telah berkurang 814 orang dalam setahun hingga Maret 2022 menjadi 11.841 orang. Namun, beban karyawan bank ini justru meningkat 3,8 % YoY jadi Rp 1,11 triliun pada kuartal I tahun ini.

Karyawan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berkurang 72 orang dari akhir tahun lalu menjadi 27.105 orang pada Maret 2022.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved