Demi Memulihkan Ekonomi, China Pangkas Suku Bunga Pinjaman Hipotek
Otoritas Keuangan China pada Minggu (15/5/2022), mengizinkan pemotongan lebih lanjut untuk suku bunga pinjaman hipotek.
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Otoritas Keuangan China pada Minggu (15/5/2022), mengizinkan pemotongan lebih lanjut untuk suku bunga pinjaman hipotek.
Keputusan ini didorong untuk menopang pasar properti China dan menghidupkan kembali perekonomian negara tersebut.
Dikutip dari Reuters, People's Bank of China (PBOC) dan Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China (KRPAT) mengatakan dalam sebuah pernyataan, untuk pembelian rumah pertama bank komersial dapat mengurangi batas bawah suku bunga pinjaman rumah sebesar 20 basis point, berdasarkan tenor yang sesuai dengan suku bunga kredit acuan atau benchmark loan prime rates (LPR).
Baca juga: Konsumsi Domestik Sedang Loyo, China Terbitkan Kupon Belanja 500 Juta Dolar AS
PBOC dan KRPAT menambahkan, pemotongan tersebut bertujuan untuk mendukung permintaan dan mempromosikan pengembangan pasar real estat agar tetap stabil dan sehat.
Banyak bank di China yang memangkas suku bunga hipotek pada kuartal pertama, menyusul seruan dari pihak berwenang untuk mendukung pasar real estat yang diguncang oleh krisis likuiditas dan pengembang yang bermasalah pada tahun lalu, ditambah dengan wabah Covid-19 yang melanda China saat ini.
Direktur Perusahaan Riset E-house China and Development Institute, Yan Yuejin mengatakan kebijakan ini antara lain akan menurunkan suku bunga hipotek dan melonggarkan pembatasan penjualan rumah bekas.
“Kebijakan termasuk menurunkan uang muka, menurunkan suku bunga hipotek, melonggarkan pembatasan penjualan rumah bekas dan melonggarkan pembatasan pembelian, akan menciptakan kondisi yang lebih baik untuk transaksi pasar aktif pada pertengahan hingga akhir Mei,” kata Yan Yuejin.
Panduan mengenai pinjaman terbaru datang setelah bank sentral China mengungkapkan pada Jumat (13/5/2022) lalu pinjaman baru jatuh ke level terendah pada bulan April, karena penguncian selama pandemi Covid-19 di kota-kota besar China telah membatasi pengajuan pinjaman termasuk pinjaman hipotek.
Baca juga: Volkswagen Bikin Perusahaan Baru di China, Sanggup Produksi 300.000 Kendaraan Listrik Per Tahun
Ekonom Senior China di perusahaan perbankan ING Iris Pang mengatakan, walaupun panduan pinjaman hipotek menjadi lebih mudah, namun keberhasilannya akan banyak bergantung dengan keputusan bank-bank di China.
“Selama penguncian, bank cenderung lebih menghindari risiko. Mereka telah diberitahu untuk menyimpan pinjaman yang telah jatuh tempo dalam pembukuan mereka. Dalam keadaan ini, bank menjadi tidak mau membuat pinjaman baru, karena itu berarti mengambil risiko lebih besar dengan mendapatkan pinjaman baru dan kemudian menunggu mereka jatuh tempo jika penguncian berlanjut,” kata Iris Pang.