Jumat, 3 Oktober 2025

Produsen Suku Cadang EV Schaeffler Tandatangani Kesepakatan Logam Tanah Jarang Eropa

Schaeffler meneken kesepakatan pengadaan bahan baku dengan REEtec Norwegia, demi memastikan pasokan magnet tanah jarang dari Eropa

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Schaeffler
Pemasok suku cadang mobil asal Jerman, Schaeffler, meneken kesepakatan pengadaan bahan baku dengan REEtec Norwegia, demi memastikan pasokan magnet tanah jarang dari Eropa untuk suku cadang kendaraan listrik ( 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pemasok suku cadang mobil asal Jerman, Schaeffler, meneken kesepakatan pengadaan bahan baku dengan REEtec Norwegia, demi memastikan pasokan magnet tanah jarang dari Eropa untuk suku cadang kendaraan listrik (EV).

Ini merupakan perjanjian pertama yang dilaporkan oleh produsen mobil otomotif Eropa, untuk mendapatkan tanah jarang di wilayah tersebut.

Uni Eropa (UE) mempelopori upaya untuk meningkatkan produksi tanah jarang dalam negeri dan magnet super kuat yang digunakan dalam EV, serta turbin angin untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok utama China.

Chief Operating Officer Schaeffler Andreas Schick mengatakan pihaknya telah menyetujui kesepakatan selama lima tahun dengan REEtec Norwegia untuk memasok oksida tanah jarang mulai tahun 2024.

“Kami berubah menjadi pemasok e-motor dan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu dari sisi rare earth kita membutuhkan partner yang kompeten, tidak hanya melalui supply chain standar melalui China, kita membutuhkan supply chain lokal untuk Eropa.” ujar Schick dalam sebuah wawancara, yang dikutip Reuters.com.

Baca juga: Krisis Pasokan, Produsen-Produsen Mobil EV Berlomba Amankan Bahan Baku Baterai

Schick menolak memberikan rincian mengenai nilai transaksi pada kesepakatan yang diumumkan hari ini (20/4/2022).

Produsen mobil yang berencana mengembangkan dan memproduksi EV, dalam beberapa tahun terakhir banyak yang menyetujui kontrak dengan penambang untuk mendapat bahan baku baterai seperti kobalt, lithium dan nikel.

Baca juga: Australia Larang Ekspor Aluminium ke Rusia, Bahan Baku Untuk Senjata dan Pesawat Terbang

Namun kesepakatan semacam itu masih terbatas untuk pengadaan  tanah jarang.

Uni Eropa, Inggris dan Amerika Serikat berusaha keras membangun industri tanah jarang dan magnet domestik untuk melepaskan diri dari ketergantungan ke China yang memasok 98 persen magnet permanen ke Eropa.

Baca juga: Perluas Pabrik Baterai EV, Syrah Resources Pinjam 107 Juta Dolar AS ke Pemerintah AS

Schaeffler juga melakukan kerja sama dengan mitra Eropa, untuk menggunakan tanah jarang yang diproses oleh REEtec untuk menghasilkan magnet permanen.

Sektor otomotif dikenal sangat fokus pada pemotongan biaya, namun seorang sumber di industri ini mengatakan pembuat mobil harus membayar lebih untuk mendapat tanah jarang yang bersumber dari Eropa.

Teknologi bersih

Pemrosesan tanah jarang yang kompleks dapat menghasilkan limbah beracun. Dalam pengolahannya diperlukan pemisahan bijih menjadi 17 elemen individu dan menghasilkan paduan yang digunakan dalam berbagai elektronik serta di EV.

Chief Executive REEtec Sigve Sporstøl mengatakan perusahaanya menggunakan teknologi bersih, yang membutuhkan lebih sedikit energi dan hampir semua bahan kimia yang digunakan dalam pemrosesan dipulihkan dan digunakan kembali. Namun, Sporstøl menolak untuk memberikan informasi mengenai jumlah tanah jarang yang akan diproduksi.

Schaeffler yang juga memiliki divisi industri ingin mengunci pasokan magnet permanen untuk mendukung rencananya menjadi pemasok global utama drivetrain listrik untuk industri EV yang saat ini sedang tumbuh cepat.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved