Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Imbas Invasi Rusia, Perusahaan Senjata AS Raup Cuan, Permintaan Rudal Terus Meningkat

Lockheed Martin pabrikan senjata terbesar di AS menyatakan perusahaannya mengalami kenaikan pemesanan sebanyak 2 persen

Editor: Sanusi
Selebaran / Kementerian Pertahanan Rusia / AFP
Cuplikan video handout yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada 20 April 2022 menunjukkan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat di lapangan pengujian Plesetsk, Rusia. Presiden Rusia mengatakan bahwa Rusia telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua Sarmat, mengatakan generasi berikutnya yang mampu membawa muatan nuklir akan membuat musuh Kremlin "berpikir dua kali." 

“Israel dan Amerika memiliki sistem seperti itu. Mana yang kita pilih? Akankah kita berhasil membangun sistem pertahanan rudal secara keseluruhan di NATO? Ini adalah pertanyaan yang perlu kita jawab sekarang,” kata Zorn dalam sebuah wawancara, yang dikutip dari situs Reuters.com.

Zorn tidak memberikan informasi mengenai nama sistem rudal apa yang akan dibeli Jerman.

Namun kemungkinan besar, sistem rudal yang akan dibeli adalah Aarow 3 yang dibangun oleh Israel Aerospace Industries dan sistem rudal milik AS, THAAD yang diproduksi oleh Raytheon.

Sebelumnya pada tahun 2018, Rusia mengatakan telah mengerahkan rudal Iskandaer ke eksklave Kaliningrad, wilayah Rusia yang terletak di antara Polandia dan Lithuania.

Rudal Iskander menggantikan rudal Scud Soviet dan dua peluru kendalinya dapat menimbulkan hulu ledak konvensional atau nuklir.

Baca juga: POPULER Internasional: Lviv Dihantam Rudal | Banjir di Afrika Selatan | Pakistan Serang Afghanistan

Selang beberapa hari setelah Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan dalam pidatonya, Jerman akan menambah anggaran pengeluaran untuk meningkatkan pertahanan negaranya lebih dari 20 persen, dengan menyuntikan dana hingga 110 miliar dolar AS ke dalam militernya.

Zorn merupakan salah satu pejabat tinggi yang berkonsultasi dengan Scholz mengenai pembelanjaan dana militer ini.

“Sejauh ini, hanya satu hal yang jelas: Kami tidak punya waktu atau uang untuk mengembangkan sistem pertahanan rudal ini sendiri karena ancaman rudal diketahui sudah ada di sana”, tambah Zorn.

Jerman telah mempertimbangkan pembelian sistem pertahanan rudal, karena negara ini merasa pertahanan rudal jarak pendek mereka, yang dapat melindungi pasukan saat bergerak atau berada di bawah ancaman, masih dirasa kurang.

Zorn menambahkan lagi, militer Jerman harus menginvestasikan sekitar 20 miliar Euro pada tahun 2032 nanti, untuk mengisi kembali penyimpanan amunisinya.

Ini Bedanya Rudal Patriot Amerika Vs S-400 Rusia, Mana yang Lebih Unggul ?

Memanasnya serangan Rusia ke Ukraina, ternyata juga menjadi ajang pamer kecanggihan senjata oleh sejumlah negara tak terkecuali AS. Terlebih setelah Putin mengeluarkan rudal andalannya S-400 Rusia untuk menyerang kota-kota di wilayah Ukraina.

Khawatir akan serangan Rusia yang dapat meruntuhkan pertahanan Ukraina, membuat pemerintah Slovakia mulai mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina dalam membalas serangan militer Putin.

Hadirnya kedua rudal mematikan yang diklaim dapat meluluhlantakkan kota ini, lantas membuat publik bertanya–tanya tentang keunggulan dari rudal Patriot buatan Amerika serta S-400 besutan Rusia. Melansir dari situs Army Technology, reporter Tribunnews akan merangkum spesifikasi dari kedua rudal tersebut.

Patriot (MIM-104)

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved