Senin, 29 September 2025

Pemanfaatan Teknologi 3D Mencegah Gharar dalam Jual Beli Cincin Kawin Custom

Cincin custom ini mulai jadi pilihan, karena banyak anak muda yang merasa kesulitan mencari cincin kawin yang cocok

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
Ilustrasi cincin pernikahan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cincin kawin custom sedang menjadi tren di kalangan anak muda.

Sederhananya konsumen memesan sepasang cincin dengan desain, ukuran dan bahan tertentu lalu vendor akan memproduksinya sesuai permintaan konsumen tersebut.

Cincin custom ini mulai jadi pilihan, karena banyak anak muda yang merasa kesulitan mencari cincin kawin yang cocok untuk mereka mulai dari desain, ukuran, bahan, dan anggaran.

Anak-anak muda ini tidak mau repot antre ke toko sana dan sini mencari cincin Kawin yang cocok.

Namun biasanya masalah mulai muncul ketika hasil cincin yang diproduksi berbeda dengan gambar yang diberikan oleh konsumen kepada vendor.

Baca juga: Ingin Lamar Si Dia Pakai Cincin Berlian? Eits, Siapkan Dulu 5 Hal Ini!

Hal ini wajar mengingat vendor akan membuat cincin dengan cara produksi manual, dengan hanya berdasar foto saja lalu dibentuk menggunakan tangan, sehingga sulit bisa sama dengan pesanan.

Transaksi ini dapat dianggap transaksi yang ada unsur Gharar yang berarti pertaruhan dan ketidakjelasan.

Istilah gharar banyak ditemukan dalam Ekonomi Islam, karena kegiatannya termasuk proses jual beli.

Pentingnya menghindari gharar ini diimplementasikan dengan serius oleh Lovary, perusahaan bidang perhiasan, khususnya cincin nikah ini mengedepankan customizing on all yang disesuaikan budget, bahan, desain dan ukuran.

Baca juga: Unik dan Spesial, Ini Ragam Bentuk Cincin Tunangan Paling Populer dari Berbagai Negara!

Menjawab problematika gharar ini ini, Lovary menjawab dengan model manufaktur perhiasan modern dan akurat.

Lovary sendiri adalah produsen perhiasan yang memiliki produk utama cincin nikah.

Dalam naungan PT. Lovary Corpora Indonesia, Lovary menjadi pionir dari produsen cincin nikah dengan metode 3D Manufacturing

Ibrahim Yusuf selaku Founder dan CEO dari Lovary mengatakan, pihaknya mengembangkan desain 3D menjadi dasar dari proses produksi Lovary.

"Jadi teknologi 3D Manufacturing memungkinkan konsumen dapat membayangkan hasil akhir dari produk perhiasan custom yang dibelinya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan