Sabtu, 4 Oktober 2025

Perusahaan Teknologi Properti Ini Melantai di Bursa Saham New York

PropertyGuru Group Limited (PGRU), perusahaan teknologi properti (PropTech) resmi memulai perdagangan di Bursa Saham New York

Editor: Sanusi
hdwallwide.com
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Induk Usaha Rumah.com, PropertyGuru Group Limited (PGRU), perusahaan teknologi properti (PropTech) resmi memulai perdagangan di Bursa Saham New York (New York Stock Exchange/NYSE).

Chief Executive Officer dan Managing Director PropertyGuru Hari V Krishnan mengatakan, dimulainya perdagangan saham PropertyGuru di NYSE pada 18 Maret 2022, setelah perusahaan menyelesaikan penggabungan bisnis dengan Bridgetown 2 Holdings Limited, sebuah perusahaan akuisisi tujuan khusus yang dibentuk oleh Pacific Century Group dan Thiel Capital LLC.

Baca juga: IHSG Senin Ditutup Naik Tipis ke 6.955, Investor Asing Jual Saham BBCA, BMRI dan HEAL

"Sebagai perusahaan publik, kami juga akan memungkinkan investor global untuk mengakses pasar dengan pertumbuhan tinggi ini,” kata Hari dalam keterangannya, Senin (21/3/2022).

Dalam perhelatan tersebut, PropertyGuru berhasil mengumpulkan dana 254 juta dolar AS, dan penyelesaian penggabungan bisnis dengan Bridgetown 2, maka meningkatkan nilai PropertyGuru dengan nilai perusahaan sebesar 1,36 miliar dolar AS dan nilai ekuitas 1,61 miliar dolar AS.

Baca juga: Pikat Investor, Jasa keuangan Jepang Tawarkan Hadiah Kripto Untuk Para Pemegang Saham

“Pendaftaran di NYSE akan memungkinkan kami untuk membuka lebih banyak pintu bagi jutaan penduduk di seluruh Asia Tenggara yang mencari rumah atau investasi properti yang sempurna,” kata Hari.

"Peluang luar biasa di depan kita karena populasi yang lebih makmur dan mendukung secara digital memasuki pasar real estat. Sebagai perusahaan publik, kami juga akan memungkinkan investor global untuk mengakses pasar dengan pertumbuhan tinggi ini,” sambungnya.

Menurutnya, pasar real estat Asia Tenggara saat ini mulai pulih dari pandemi, seiring dengan makin sejahteranya penduduk di kawasan ini dan bergerak secara digital ke pusat kota.

"Asia Tenggara diperkirakan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2030, didorong oleh dinamika makroekonomi jangka panjang yang menguntungkan," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved