Jumat, 3 Oktober 2025

Harga Minyak Melonjak, Pengamat Apresiasi Efisiensi Ketat Pertamina

Efisiensi ketat Pertamina dalam menyikapi harga minyak dunia yang terus meroket, mendapat tanggapan positif.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pengisian BBM jenis Pertamax di SPBU Pertamina di Kota Bandung. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Efisiensi ketat Pertamina dalam menyikapi harga minyak dunia yang terus meroket, mendapat tanggapan positif.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, efisiensi memang harus dimaksimalkan untuk menekan biaya produksi dan potensi kerugian BUMN tersebut.

“Dalam kondisi sekarang, dimana Pertamina belum menyesuaikan beberapa harga produk BBM, di tengah kenaikan harga crude oil, maka langkah-langkah yang dilakukan Pertamina, termasuk efisiensi patut mendapat apresiasi,” kata Fabby kepada media hari ini (14/3/2022).

Langkah-langkah yang dimaksud Fabby, antara lain ketika Pertamina terus melakukan efisiensi secara menyeluruh di semua aspek bisnis, dari hulu sampai hilir, melakukan reformasi business model & operating model termasuk prioritasi investasi dan strategi optimasi kas internal, optimalisasi digital transformation dan new ways of working.

Selain itu, kata Fabby, juga terkait upaya Pertamina dalam menekan biaya produksi BBM dalam negeri.

Baca juga: Pertamina Kaji Penyesuaian Harga Pertamax, Imbas Naiknya Harga Minyak Mentah Dunia

Dalam hal ini, Pertamina memaksimalkan penggunaan minyak mentah domestik dan dan mengoptimalkan penggunaan gas alam untuk penghematan biaya energi.

Termasuk paralel, ketika dilakukan juga peningkatkan produksi kilang untuk produk yang bernilai tinggi.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Melonjak, Pertamina Tegaskan Harga Pertalite Tidak Naik

Hanya yang perlu diingat, lanjutnya, bahwa efisiensi juga ada batasnya.

Terlebih saat ini, ketika harga minyak dunia terus melambung yang membuat BUMN energi itu mendapat tekanan berat.  

Terkait tekanan tersebut, Fabby memberi gambaran, bahwa dengan harga minyak dunia berkisar antara USD100 hingga 200 per barel, maka harga penyediaan bahan bakar minyak sekitar Rp11.500-13.000 per liter.

Baca juga: Shell Mulai Jual Solar Euro 5 di Jaringan SPBU Jabotabek dan Bandung

Padahal, saat ini Pertalite dijual seharga Rp 7.650 per liter dan Pertamax dijual Rp 9.000. Dan harga tersebut belum mengalami kenaikan sejak tiga tahun terakhir.

“Jadi dengan harga BBM sekarang, sangat jauh di bawah biaya penyediaan BBM Pertamina,” kata Fabby.

Untuk itulah Fabby menyarankan, agar efisiensi juga dibarengi dengan kebijakan lain. Misalnya saja, dengan melakukan penyesuaian harga.

“Kebijakan ini perlu dilakukan. Jika, tidak maka Pemerintah perlu memberikan subsidi atau kompensasi. Apalagi saya perkirakan, harga minyak akan terus tinggi, di atas USD 90 per barel hingga pertengahan tahun ini. Kalau benar demikian, tentu beban Pertamina akan semakin berat,” lanjutnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved