Anggaran PEN Rp 455,62 Triliun, Menko Airlangga Prioritaskan UMKM
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) sebesar Rp 455,62 triliun untuk tahun 2022
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) sebesar Rp 455,62 triliun untuk tahun 2022.
Selain untuk kesehatan dan perlindungan masyarakat, Airlangga menuturkan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini.
Dalam pengembangan UMKM, Pemerintah mengeluarkan kebijakan antara lain, mewajibkan bank menyalurkan kredit minimal sebesar 30 persen dari total kredit pada tahun 2024.
Baca juga: Airlangga Hartarto Cup Championships 2022: Event Yang Mengkolaborasikan Dua Ilmu Beladiri
"Meningkatkan besarnya kredit UMKM menjadi Rp 10 miliar, restrukturisasi kredit UMKM yang terdampak Covid-19, serta relaksasi kebijakan dan penambahan plafon KUR," ujar Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (5/3/2022).
Pemerintah mencatat, penyaluran KUR pada tahun 2022 hingga tanggal 28 Februari 2022 berjumlah Rp55,06 triliun, atau sebanyak 14,75 persen dari target tahun 2022 yang sebesar Rp373,17 triliun. Jumlah tersebut diberikan kepada 1,26 juta debitur.
Baca juga: Menko Airlangga Minta Semua Pihak Kerja Sama demi Program Peremajaan Sawit Rakyat di Muara Enim
Ketua Komite PC-PEN itu memaparkan, total outstanding KUR pada 28 Februari 2022 sebesar Rp412 triliun, dengan jumpah kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL)
yang relatif rendah, yakni sebesar 0,98 persen.
Selain itu, ia mengatakan, porsi penyaluran KUR tahun 2022 per sektor terbesar disalurkan pada sektor perdagangan sebanyak 44,8 persen, disusul sektor pertanian sebanyak 30,5 persen, dan sektor jasa sebanyak 13,7 persen.
Guna mendukung program tersebut, Airlangga mengatakan pemerintah telah memperpanjang waktu untuk memberikan tambahan subsidi bunga KUR.
"Pemerintah juga telah memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen dari akhir Juni 2022 menjadi akhir Desember 2022," tuturnya.
Dengan demikian, suku bunga KUR sampai dengan akhir Desember 2022 hanya sebesar 3 persen. Selain itu, Pemerintah juga menyediakan grace period selama 5 tahun.
"Dengan dukungan tersebut, pekebun membayar cicilan setelah tanaman sawitnya menghasilkan,” kata Airlangga.
Sembari melakukan penyerahan KUR secara kelompok untuk usaha bakso, kelapa sawit, pembuat songket, dan pekebun sawit, Airlangga pun memberikan apresiasinya atas rendahnya NPL KUR Sumatera Selatan.
“Saya mengapresiasi pencapaian KUR Sumatera Selatan yang Non Performing Loan rendah dan capaiannya meningkatkan 100 persen ditahun 2020 sekitar Rp4,4 triliun, ditahun 2021 menjadi Rp8 triliun,” pungkas Airlangga.