Terus Naik, Harga Emas Antam Berpotensi Tembus Rp 1 Juta Per Gram, Efek Perang Rusia-Ukraina
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, terus mengalami peningkatan dalam beberapa minggu terakhir.ini prediksi analis
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, terus mengalami peningkatan dalam beberapa minggu terakhir.
Per hari ini, Jumat (4/3/2022), harga logam mulia atau emas batangan Antam tembus Rp 990 ribu per gram.
Diprediksi harga komoditas tersebut akan terus mengalami laju peningkatan.
Baca juga: Naik Rp 3.000, Harga Emas Antam Jadi Rp 990.000 per Gram, Berikut Daftar Harga Lengkapnya
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, ketegangan politik antara Rusia dengan Ukraina menjadi salah satu faktor melonjaknya harga sejumlah komoditas dunia.
Ditambah lagi, dinamika konflik tersebut diwarnai dengan adanya sanksi ekonomi Uni Eropa, Amerika Serikat hingga Bank Dunia kepada Rusia, karena negara tersebut telah melakukan invasi ke Ukraina.
Seperti diketahui, saat pertama kali serangan Rusia ke Ukraina terjadi, harga emas dunia sempat menyentuh level 1.974 dolar Amerika Serikat (dolar AS) per troy ounce.
Baca juga: Update Harga Emas Antam Kamis, 3 Maret 2022: Stagnan Rp 987.000 per Gram
“Iya, naiknya harga emas Antam yang mendekati Rp 1 juta per gram masih dari efek adanya konflik Rusia-Ukraina,” ucap Ibrahim saat dihubungi Tribunnews, Jumat (4/3/2022).
“(Ditambah lagi) Rusia saat ini dihantam sejumlah sanksi ekonomi oleh negara lain. Karena itu, harga emas semakin tinggi,” sambungnya.
Sebelumnya, saat hari pertama letusan perang Rusia-Ukraina terjadi, harga emas dunia digadang-gadang mampu tembus 2.000 dolar AS per troy ounce.
Namun sampai dengan hari ini, harga emas dunia hanya berada di level Rp 1.900-an dolar AS per troy ounce.
Sehingga tidak menutup kemungkinan, harga emas batangan Antam bakal terkerek naik dan mampu tembus Rp 1 juta per gram dalam beberapa hari ke depan. Apabila konflik di Eropa tersebut tak berkesudahan.