Konflik Rusia Vs Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina Bikin Harga Bitcoin dan Teman-temannya Terjerembab
Serangan militer Rusia terhadap ibu kota Ukraina, Keiv, membuat pasar cryptocurrency terguncang.
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Operasi militer khusus Rusia terhadap Ukraina yang resmi diumumkan hari ini oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, membuat harga sejumlah aset kripto seperti Bitcoin langsung ambles, Kamis (24/2/2022).
Serangan militer Rusia terhadap ibu kota Ukraina, Keiv, membuat pasar cryptocurrency terguncang. Berdasarkan data Coinmarketcap, hampir sebagian besar mata uang Crypto mengalami penurunan drastis.
Selama 24 jam terakhir, pergerakan harga Bitcoin sebagai mata uang digital teratas di pasar cryptocurrency, terus mengalami bearish.
Kini volume perdagangan Bitcoin turun menjadi 8.15 persen dengan nilai jual sebesar 34,907.26 dolar AS.
Menyusul Ethereum yang diketahui ikut merosot mencapai 11.80 persen dengan harga 2,346.51 dolar AS. Koin XRP juga mengalami hal yang sama, anjlok hingga 11.30 persen dengan nilai 0.6359 dolar AS.
Baca juga: BREAKING NEWS Harga Minyak Terkerek di Atas 100 Dolar AS oleh Operasi Militer Rusia ke Ukraina
Hal serupa juga terjadi pada koin Cardano, pihaknya juga mengalami penurunan aset 15.19 persen dengan harga 0.7712 dolar AS, bahkan Solana pun terlihat ambles di angka 19.37 persen dengan 5.206.001 dolar AS.
Baca juga: Rusia Umumkan Operasi Militer, Ukraina Tutup Wilayah Udara untuk Penerbangan Sipil
Tak mau ketinggalan Degecoin terpantau anjlok hingga 15.54 persen dengan 0.1116 dolar AS. Sementara Polkadot memegang 15.20 persen dengan nilai perdagangan yang turun 14.33 dolar AS, hanya dalam kurun waktu kurang dari dalam 24 jam.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina, Penduduk Terkejut dan Melarikan Diri dari Ibu Kota
Penurunan nilai aset koin digital secara masal selama beberapa hari belakangan, kemungkinan besar dipengaruhi dari adanya konflik yang memanas antara Rusia dan Ukraina.
Jauh sebelum konflik ini pecah, melansir dari Money Control sepanjang tahun 2021 kemarin, volume perdagangan Bitcoin DKK mengalami kenaikan atau bullish, namun setelah Rusia mulai gencar melakukan invasi, pasar Crypto justru terus menunjukan rapot merahnya.
Investor Crypto di berbagai belahan dunia khawatir, jika nantinya serangan ini terus berlanjut maka kemungkinan besar seluruh harga aset Crypto dalam beberapa bulan kedepan akan sulit mengalami bullish.