Lanjutkan Hilirisasi, Menperin: Kapasitas Produksi Pabrik Smelter di Gresik Naik 30 Persen
Kapasitas produksi PT Smelting akan meningkat dari 300.000 ton menjadi 342.000 ton katoda tembaga per-tahun.
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi upaya hilirisasi PT Smelting dengan meningkatkan kembali kapasitas produksi smelter tembaga hingga 30 persen.
Dengan demikian, kapasitasnya produksinya akan meningkat dari 300.000 ton menjadi 342.000 ton katoda tembaga per-tahun.
"Kami mendapat laporan, investasi dari eskpansinya kali ini mencapai 231 juta dolar AS dan ditargetkan pembangunannya selesai sebelum akhir Desember 2023," tutur Agus, Minggu (20/2/2022).
Ekspansi PT Smelting telah dilakukan empat kali untuk peningkatan kapasitas produksi. Tahap pertama, kapasitas produksi katoda tembaga sebesar 200.000 ton per-tahun.
Di 1999, ekspansi pertama dilakukan dengan menambah kapasitas produksi katoda tembaga menjadi 255.000 ton per-tahun.
Baca juga: Jadi Sentra Hilirisasi Tembaga, Kepala Daerah Gresik dapat Julukan Bupati Tembaga
Berikutnya, tahun 2001 ditingkatkan lagi menjadi 270.000 ton. Ekspansi ketiga, pada 2009, menambah kapasitas jadi 300.000 ton per tahun.
Selama ini, perusahaan ini mengolah konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport Indonesia di Papua dan kini memiliki tiga pabrik, terdiri dari pabrik peleburan (smelter), pabrik pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat.
Baca juga: Menteri Investasi Sebut Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME di Sumsel Dirancang Sejak 2020
Perusahaan yang didirikan pada 1996 di Gresik ini menjadi pembangunan refinery mineral yang pertama di Indonesia.
Agus berharap ekspansi ini bisa menjadikannya sebagai pabrik smelter tembaga yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial PT Smelting Irjuniawan P Radjamin, menyampaikan proyek ekspansi kali ini juga untuk manambah pabrik asam sulfat baru dan menaikkan kapasitas beberapa peralatan di smelter dan menambah jumlah sel elektrolisa di refinery.
Baca juga: Resmikan Proyek Hilirisasi Batubara, Jokowi: Apakah Kita Mau Impor Terus, yang Untung Negara Lain?
Dia mengatakan, pembangunan pabrik baru akan membuat perusahaannya mampu meningkat kapasitas pengolahan menjadi 1,3 juta ton konsentrat per-tahun.
"Dengan kontribusi dari perusahaan refinery lainnya yang memiliki kapasitas serapan konsentrat 2 juta ton, maka di Gresik ini akan menghasilkan total serapan konsentrat 3,3 juta ton. Artinya, Gresik ini akan menjadi wilayah sentra hilirisasi tembaga," kata Menperin.