Kamis, 2 Oktober 2025

Harga Minyak Goreng

Perjuangan Emak-emak Dapatkan Minyak Goreng, Jalan 12 Jam Hingga Celupkan Tinta di Kelingking

Janji Menteri Perdagangan M Lutfi untuk menggelontor pasar dengan minyak goreng harga murah hingga kini belum juga terealisir.

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ilustrasi: Warga mengantre untuk membeli minyak goreng dengan harga Rp 10.500 per liter di pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/3/2022). Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan ketentuan baru harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng yaitu Rp 11.500/liter untuk kemasan curah, Rp 13.500/liter untuk kemasan sederhana, dan Rp 14.000/liter untuk kemasan premium. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Soal kegigihan, tak ada yang menandingi para ibu. Itu pula yang terlihat di supermarket di Jalan Raya Lanud Sugiri, Sukani, di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa (15/2) siang.

Mereka rela antre hingga berjam-jam lamanya, hanya untuk satu atau dua liter minyak goreng murah.

Minyak goreng murah memang menjadi barang yang langka hari-hari ini. Kalau pun ada, harganya Rp 20 ribuan seliternya, bahkan lebih.

Minyak goreng murah yang harganya Rp 14 ribu seliter hanya ada di beberapa tempat saja, dan itu pun tak banyak, sehingga pembelian pun dibatasi.

Antrean ibu-ibu yang hendak membayar minyak goreng murah juga terlihat di depan meja kasir.

Untuk mempercepat pembayaran, petugas satuan pengamanan supermarket bahkan ikut mengatur.

Ibu-ibu diminta berbaris rapi sambil terus menjaga jarak. Dua jalur ke meja kasir, sama ramainya.

Imah (56), warga Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi, mengaku mulai mengantre di depan Supermarket sejak pukul 06.00 WIB.

Ia baru bisa membeli minyak goreng kemasan sekitar pukul delapan pagi saat supermarket buka.

"Saya sengaja datang pagi-pagi biar dapat minyak, takut kehabisan kalau telat," ujar Imah.

Setelah mengantre sekitar dua jam, Imah hanya bisa membeli sebungkus minyak goreng dengan kemasan dua liter.

"Harganya selitarnya Rp 14 ribu," sebutnya.

Imah berharap, kondisi seperti ini bisa segera berlalu.

"Harapannya semoga enggak kayak gini lagi. Mudah-mudahan cepet biasa lagi, bisa belanja nyaman, enggak perlu dateng pagi-pagi buat beli minyak goreng," ujarnya.

Sama senada dikatakan Sinta (26). Ia bahkan rela datang jauh-jauh dari rumahnya di Desa Ligung, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved