BI Ungkap Empat Jurus Percepatan Pemulihan Ekonomi di Jawa Timur
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur Harmanta menyatakan, pengendalian pandemi Covid-19 tetap menjadi modal utama pemulihan ekonomi
Penulis:
Yanuar R Yovanda
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur Harmanta menyatakan, pengendalian pandemi Covid-19 tetap menjadi modal utama pemulihan ekonomi nasional.
Untuk itu, protokol kesehatan atau prokes tetap harus ditegakkan dan dijalankan, apalagi sekarang ada varian baru yaitu Omicron.
Sementara, untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi Jatim, diperlukan jurus atau strategi jangka pendek dan menengah hingga panjang melalui empat strategi kunci.
Baca juga: Bank DKI Raih Indonesia Public Relation Awards 2022
"Strategi pertama adalah menjadikan Jawa Timur sebagai lead export industri manufaktur," ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur Harmanta dalam webinar “Pemerintah Daerah dan Korporasi Bersinergi, dalam Rangka Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur”, ditulis Senin (31/1/2022).
Kemudian, dua strategi lainnya adalah dari sisi ketersediaan pangan dan memaksimalkan sistem digital untuk mendorong ekonomi Jatim.
"Strategi kedua, yakni membawa Jawa Timur sebagai lumbung pangan nusantara. Strategi ketiga, yakni optimalisasi proses digitalisasi ekonomi Jawa Timur," kata Harmanta.
Dia menjelaskan, strategi terakhir adalah meningkatkan inklusivitas ekonomi Jatim melalui pengembangan UMKM, ekonomi syariah, serta pariwisata.
"Keempat strategi ini sebagai upaya mendorong investasi yang memiliki multiplier effect tinggi bagi perekonomian. UMKM dan ekonomi syariah juga merupakan penopang ekonomi Jawa Timur," tuturnya.
Baca juga: Permintaan KPR/KPA Kelas Menengah Melonjak, Nobu Bank Gandeng Agung Sedayu Group
Harmanta menambahkan, BI bersama stakeholder terkait secara konsisten mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi syariah di Jawa Timur.
"Pengembangan ini melalui 3K (kemitraan, kapasitas, ketentuan) dan 1P (pembiayaan) melalui perluasan akses pembiayaan," pungkasnya.