Harga Minyak Goreng
Pedagang Berharap Harga Minyak Goreng Segera Turun Setelah Disubsidi Pemerintah
UMKM di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengaku senang pemerintah melakukan subsidi minyak goreng
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengaku senang pemerintah melakukan subsidi minyak goreng dan dijual seharga Rp 14 ribu per liter.
Rohan (50), yang merupakan pegadang pecel dan gorengan asal Kalirejo, berharap program subsidi yang dibuat oleh pemerintah dapat menurunkan harga minyak goreng di pasaran.
Baca juga: Jika HET Minyak Goreng Rp 14 Ribu, Pemerintah Dinilai Gagal Atasi Tekanan Konglomerat Sawit
"Senanglah kalau disubsidi, Alhamdulillah sekali, jadi harga minyak goreng bisa turun di pasaran," ujar Rohan, di sela-sela acara usAHA Borong Usaha yang diadakan UMKM usAHA binaan Airlangga Hartarto di Alun-alun Bung Karno, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (12/1/2022), Rabu (12/1/2022).
Rohan mengaku, semenjak harga minyak goreng naik, maka modal untuk membeli minyak menjadi bertambah, sedangkan dagangannya cenderung sepi pengunjung.
Sebelum harga minyak naik, kata Rohan, dirinya mampu membuat sebanyak 5 kilogram (kg) gorengan, tapi saat ini hanya bisa membuat paling banyak 3 kg gorengan.
Agar tidak rugi, Rohan juga terpaksa untuk mengurangi porsi pecel dan gorengannya, karena tidak berani menaikkan harga dagangannya.
Baca juga: KSPSI Apresiasi Keputusan Menko Perekonomian Menstabilkan Harga Minyak Goreng
"Tidak sanggup beli minyaknya, makin banyak keluar modal, untungnya cuma sedikit," ucap Rohan dengan harapan agar subsidi minyak goreng bisa segera direalisasikan.
Hal senada juga disampaikan oleh Pipit (37), pedagang batagor dan siomay, asal Gunung Pati, Kabupaten Semarang.
Ia berharap program subsidi minyak goreng segera terealisasi agar harga komoditas pangan tersebut menjadi terjangkau.
Menurutnya, saat ini harga minyak goreng di pasaran mencapai Rp 22 ribu per liter, harga itu naik dari sebelumnya yang hanya Rp 11 ribu.
"Ya semoga subsidi minyak goreng bisa cepet diterapin, biar harga minyak itu stabil lagi," kata Pipit.
Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan pemerintah telah mengambil kebijakan penyediaan minyak goreng untuk masyarakat dengan harga Rp 14 ribu per liter di tingkat konsumen yang berlaku di seluruh Indonesia.
Minyak goreng kemasan sederhana dengan harga khusus tersebut akan disediakan sebanyak 1,2 miliar liter selama jangka waktu enam bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
Anggaran yang disediakan untuk subsidi minyak goreng sebesar Rp 3,6 triliun yang berasal dari anggaran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada 2022.