Sabtu, 4 Oktober 2025

Usai Terkoreksi karena Dibayangi Omicron, Pasar Saham Global dan Komoditas Kembali Rebound

Saham berjangka Amerika Serikat (AS) memimpin kenaikan bursa saham global pada perdagangan Senin (29/11).

Editor: Sanusi
hdwallwide.com
Papan informasi perdagangan saham di New York Stock Exchange (NYSE). 

TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Pasar saham dan komoditas kembali rebound setelah terkoreksi cukup dalam pada pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu setelah bertambahnya negara yang sudah mendeteksi kasus Covid-19 varian Omicron.

Saham berjangka Amerika Serikat (AS) memimpin kenaikan bursa saham global pada perdagangan Senin (29/11).

Ini lantaran pelaku pasar masih menunggu beberapa minggu untuk melihat apakah virus corona varian baru ini benar-benar akan menggagalkan pemulihan ekonomi dan rencana pengetatan kebijakan beberapa bank sentral di dunia.

Baca juga: Hadapi Varian Omicron, Menteri Kesehatan Negara G7 Gelar Pertemuan Darurat

Perdagangan pasar saham memang tidak menentu namun ada tanda-tanda stabilitas karena indeks berjangka S&P 500 naik 1% dan indeks berjangka Nasdag naik 1,2%. Kedua indeks ini pada hari Jumat dimana pasar perusahaan perjalanan dan maskapai terpukul paling dalam.

Indeks berjangka EUROSTOXX 50 menguat 1,7% dan FTSE berjangka menguat 1,3%. Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,1%, tetapi mendapat dukungan saat mendekati level terendah 2021. Demikian juga, Nikkei Jepang memangkas penurunan awal menjadi turun 0,9%.

Baca juga: Sri Mulyani: Vaksinasi Jadi Bekal Hadapi Omicron

Harga minyak melambat lebih dari US$ 3 per barel menutup sebagian penurunan yang terjadi Jumat pekan lalu. Sementara obligasi safe haven dan yen melemah karena ekspektasi pasar bahwa dampak varian baru tersebut akan ringan.

Meskipun Omicron sudah sampai ke Kanada hingga Australia, namun seorang dokter Afrika Selatan yang telah merawat kasus varian baru ini mengatakan gejala virusnya sejauh ini masih ringan.

Baca juga: 5 Temuan Baru WHO soal Varian Omicron, Dokter di Afrika Selatan Ungkap soal Gejalanya

Craig James, Kepala Ekonom CommSec mengatakan, kekhawatiran lebih rendah karena tingkat vaksinasi saat ini sudah lebih tinggi secara global dibandingkan ketika saat varian delta muncul.

"Adapun yang disoroti dari Omicron adalah perlunya bank sentral dan pemerintah mengambil pendekatan hati-hati untuk menghilangkan dukungan dan stimulus ekonomi." kata James dikutip Reuters, Senin (29/11).

Obligasi mengembalikan sebagian dari keuntungan besar mereka, dengan Treasury berjangka turun 16 tick. Pasar telah reli tajam karena investor memperhitungkan risiko awal yang lebih lambat untuk kenaikan suku bunga The Fed dan berkurangnya pengetatan oleh beberapa bank sentral lainnya.

Pelancong internasional yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada 29 November 2021 ketika Australia mencatat kasus pertama varian Omicron dari Covid-19. (Photo by William WEST / AFP)
Pelancong internasional yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada 29 November 2021 ketika Australia mencatat kasus pertama varian Omicron dari Covid-19. (Photo by William WEST / AFP) (AFP/WILLIAM WEST)

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memasang wajah berani terhadap kemunculan virus varian baru ini dengan mengatakan zona euro lebih siap untuk menghadapi dampak ekonomi dari gelombang baru infeksi Covid-19 atau varian Omicron.

Pekan ini rilis data ekonomi akan ramai. IMP manufaktur China akan dirilis pada hari Selasa untuk menawarkan pembaruan lain tentang kesehatan raksasa Asia. Survei pabrik ISM AS keluar pada hari Rabu dan data payroll pada Jumar.

Ketua Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen berbicara di depan Kongres pada hari Selasa dan Rabu.

artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Kekhawatiran terhadap varian Omicron turun, pasar saham global dan komoditas rebound

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved