Virus Corona
Sri Mulyani: Vaksinasi Jadi Bekal Hadapi Omicron
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akselerasi percepatan vaksinasi Covid-19 menjadi bekal untuk menghadapi ancaman varian omicron Covid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akselerasi percepatan vaksinasi Covid-19 menjadi bekal untuk menghadapi ancaman varian omicron Covid-19 dari Afrika Selatan.
“Diharapkan realisasi vaksinasi bisa menjadi bekal menghadapi varian baru yakni omicron,” kata Sri Mulyani saat memberikan sambutan di acara Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi TKDD Tahun 2022, Senin (29/11/2021).
Sri Mulyani menyebut, sudah ada 284 juta dosis vaksin yang sudah disuntikkan kepada masyarakat, artinya sudah ada 52,5% penduduk Indonesia yang telah divaksin.
Dari realisasi tersebut diasumsikan sudah 1,5 juta vaksin tersuntik setiap hari. Sementara, target pemerintah sebesar 2 juta vaksin tersuntik setiap hari.
Diperkirakan sampai akhir tahun 2021 ini vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada 55% penduduk.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Beberkan Risiko yang Akan Muncul dalam Proses Pemulihan Ekonomi di 2022
“Kalau bisa dilakukan 2 juta dosis per hari jadi akan mencapai 301 juta dosis di akhir tahun,” kata dia.
Sebagai informasi, Afrika Selatan telah mengumumkan adanya varian baru virus Covid-19 yang merebak di salah satu negara bagian mereka.
Saat ini Pemerintah Indonesia resmi melakukan pengetatan perbatasan dan kedatangan dari luar negeri, sebagai antisipasi masuknya varian omicron ke Indonesia.
Sri Mulyani Beberkan Risiko yang Akan Muncul dalam Proses Pemulihan Ekonomi
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan terdapat beberapa faktor risiko baru yang akan muncul dan dan mengganggu pemulihan ekonomi di 2022 mendatang.
Risiko tersebut diantaranya, volatilitas harga komoditas, tekanan inflasi dan implikasi kenaikan suku bunga di negara maju terutama Amerika Serikat, rebalancing ekonomi Tiongkok, disrupsi rantai pasok, dan dinamika geopolitik.
Baca juga: Setelah Jokowi, Kini Sri Mulyani Soroti Belanja Daerah yang Minim
Baca juga: Menkeu Ungkap Alasan Pemda Lelet Gunakan APBD Hingga Dana Daerah Yang Mengendap Capai Rp 226 Triliun
Menurut Sri Mulyani, pemulihan ekonomi global maupun domestik saat memasuki 2022 masih akan tidak merata, bahkan tidak pasti sejalan dengan perkembangan pandemi yang terus bermutasi dan masih mengancam seluruh negara di dunia.
“Meski menghadapi dinamika ketidakpastian, perekonomian Indonesia pada tahun 2022 diproyeksikan akan melanjutkan pemulihan yang makin kuat dari akhir tahun 2021 ini,” ujar Sri Sri Mulyani dalam keterangan pers di istana Presiden, Senin (29/11).
Adapun, risiko yang ada di 2022 nanti harus dikelola dengan baik agar tidak mengancam pemulihan ekonomi Indonesia yang statusnya saat ini terus membaik.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Beberkan Risiko yang Akan Muncul dalam Proses Pemulihan Ekonomi di 2022