Kamis, 2 Oktober 2025

Alasan Amerika Serikat Tak Mau Mengembangkan Kereta Cepat

Itu sebabnya, masih banyak negara, termasuk beberapa negara maju, belum memutuskan kereta cepat sebagai prioritas.

Editor: Hendra Gunawan
STR / DPA/AFP
Ilustrasi: Kereta berkecepatan tinggi ICE terlihat di stasiun kereta Seubersdorf, Jerman selatan 

Namun hal itu masih sebatas rencana dan menuai perdebatan publik.

Paman Sam dikenal sebagai negara yang sangat perhitungan dari sisi ekonomi.

Mereka yang menolak kereta peluru berpendapat, untuk apa membangun kereta cepat yang di banyak tempat merugi, jika negara itu sudah memiliki jaringan jalan tol dan pesawat udara yang sudah sangat baik.

Selain itu, sebagai negara yang menggantungkan ekonomi pada sektor swasta, sejauh ini belum ada investor swasta yang berniat membangun kereta cepat di sana.

Kondisi ini berbeda dengan kereta barang, di mana banyak perusahaan swasta AS berlomba-lomba membangun jaringan rel kereta karena sudah terbukti sangat menguntungkan.

Alasan kurang berminat pada kereta cepat Sementara itu dilansir dari Forbes, ada beberapa alasan mengapa Amerika Serikat masih enggan mengembangkan kereta cepat.

1. Kepadapatan penduduk

Sebagai negara dengan daratan luas dan ekonomi yang tersebar merata, kepadapatan penduduk di AS relatif rendah dibandingkan dengan kota-kota di Eropa dan Asia.

Kota metropolitan sekelas Dallas saja yang merupakan kota dengan wilayah metropolitan terbesar keempat di dunia memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan Provinsi Hebei China.

Faktor ini yang membuat secara ekonomi, kereta berkecepatan tinggi menjadi sangat sulit. Membangun kereta cepat, AS harus siap dengan risiko kerugian.

2. Pola pemukiman

Sebagian besar orang Amerika tinggal di pinggiran kota yang didominasi oleh rumah keluarga tunggal yang terletak di sebidang tanah yang membentang bermil-mil. Hal ini berbeda dengan kota-kota di negara maju di Asia dan Eropa.

Di mana kota besar sudah lebih dulu ada sebelum adanya mobil, di mana pemerintah menyediakan akses transportasi publik dan memanjakan pejalan kaki.

Sebaliknya di AS, kota-kota besarnya tumbuh dan membesar dengan mengandalkan mobil sehingga berpengaruh pada persebaran penduduknya.

Bahkan jika seorang penumpang kereta api turun di stasiun sekalipun, dia masih harus naik mobil karena sebagian besar stasiun kereta api kota metropolitan di AS belum menyediakan sarana transportasi publik yang nyaman untuk sampai ke tujuan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved