Jumat, 3 Oktober 2025

Arya Sinulingga Tepis Isu Dana CSR BUMN Digunakan Untuk Kegiatan Terorisme

ARya Sinulingga menepis isu tentang adanya dana corporate social responsibility perusahaan-perusahaan BUMN, yang digunakan untuk kegiatan terorisme.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Tribunnews/HO
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menepis isu tentang adanya dana corporate social responsibility perusahaan-perusahaan BUMN, yang digunakan untuk kegiatan terorisme.

Hal tersebut ditegaskan Menteri Erick Thohir melalui Staf Khusus-nya, Arya Sinulingga.

Isu penggunaan dana CSR BUMN untuk kegiatan terorisme ini beredar setelah adanya kasus eks pegawai Kimia Farma berinisial S alias MT yang diduga terlibat kelompok terorisme.

Baca juga: Eks Karyawan BUMN Diduga Terlibat Terorisme, Arya Sinulingga: Sistem Rekrutmen Harus Diperbaharui

Corporate Social Responsibility atau CSR adalah aktivitas bisnis dimana perusahaan bertanggung jawab secara sosial kepada pemangku kepentingan dan masyarakat luas, dalam meningkatkan kesejahteraan dan berdampak positif bagi lingkungan.

“Terkait isu ada pemakaian dana CSR untuk radikalisasi dan lain-lain, dijelaskan bahwa sejak Pak Erick masuk ke Kementerian BUMN, dirinya sudah meminta kami untuk membuat sistem tentang CSR,” ucap Arya di Jakarta, Selasa (14/9/2021).

“Dengan sistem ini, dapat mengetahui di mana lokasi pemberian, titik, dan untuk apa dana CSR tersebut diberikan. Jadi, untuk kegiatan radikalisasi kecil kemungkinan terjadi,” sambungnya.

Sebelumnya, Arya juga merespon terkait dugaan tersangkutnya eks pegawai Kimia Farma dalam kegiatan aksi terorisme.

Menurutnya, bahwa Kementerian BUMN mendukung penuh Densus 88 untuk menyelesaikan kasus ini hingga tuntas.

Baca juga: Tersangka Terorisme yang Ditangkap Densus 88 di Bekasi Bentuk Majelis Kesepuhan di Jamaah Islamiyah

Serta, Kementerian BUMN juga telah mendorong Kimia Farma untuk kooperatif apabila Perseroan dimintai keterangan oleh pihak-pihak berwajib.

“Kami dari kementerian BUMN mendukung dan mensupport langkah-langkah yang dilakukan Densus 88 dan setiap langkah aparat untuk menyelesaikan kasus yang mengenai karyawan Kimia Farma,” ucap Arya.

“Dan kami sudah minta Kimia Farma untuk mensupport apa saja yang dibutuhkan oleh aparat terkait detail permasalahan tersebut,” tambahnya.

Baca juga: Kimia Farma Benarkan Karyawannya Ditangkap Densus 88 Diduga Terkait Kasus Terorisme

Arya juga menjelaskan, tidak ada masalah terkait proses rekrutmen karyawan di lingkungan BUMN.

Dirinya mengatakan, sistem rekrutmen karyawan di perusahaan-perusahaan pelat merah selalu diperbaharui.

Sehingga para karyawan yang memiliki paham-paham anti Pancasila tidak lolos dalam seleksi tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved