Kredit Mikro BRI Tumbuh 17 Persen di Kuartal II 2021

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) memembukukan pertumbuhan positif pada penyaluran kredit barunya selama kuartal II 2021, mencapai Rp 929,40 triliun.

Angka tersebut tumbuh hampir Rp 7 triliun jika dibandingkan dengan penyaluran kredit di akhir kuartal II 2020 yang sebesar Rp922,97 triliun.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, penopang utama portofolio kredit perseroan adalah segmen mikro.

Penyaluran kredit BRI pada segmen mikro tumbuh 17 persen, sebesar Rp 366,56 triliun.

Dimana pada kuartal II 2020, penyaluran kredit mikro BRI senilai Rp313,41 triliun.

Baca juga: Bank Indonesia Proyeksikan Penyaluran Kredit UMKM Bakal Bertambah Rp 280 Triliun di 2024

“Kredit secara konsolidasi sampai Juni 2021, BRI telah menyalurkan kredit Rp929,4 triliun. Angka ini tumbuh positif dibandingkan kredit BRI di kuartal II 2020. Yang pada saat itu hanya Rp922,97 triliun,” jelas Sunarso dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Aprindo Keluhkan Tak Bisa Ajukan Restrukturisasi Kredit ke Perbankan

“Yang jadi penopang utama pertumbuhan kredit adalah kredit mikro. Tercatat Rp366, 56 triliun yang itu artinya tumbuh 17 persen secara year on year (yoy),” sambungnya.

Sunarso juga menjelaskan total penyaluran kredit BRI di berbagai segmen lainnya.

Baca juga: BI: Kredit UMKM Tumbuh 2,35 Persen saat Sektor Lain Negatif

Untuk penyaluran kredit segmen kecil dan menengah BRI di periode kuartal II 2021, tercatat sebesar Rp236,82 triliun.

Sementara untuk kredit konsumer dan korporasi, masing-masing tercatat sebesar Rp145,94 triliun dan Rp180,07 triliun.

BRI merupakan perbankan penyalur kredit untuk UMKM terbesar di Indonesia.

Terbukti, portofolio kredit UMKM tercatat sebesar 80,62 persen dari total portofolio kredit BRI secara keseluruhan.

“Untuk kredit mikro komposisi 39,44 persen dari total penyaluran kredit BRI,” ucap Sunarso.

“Hal ini masih on track untuk menuju kredit mikro kita yang dicita-citakan bakal menempati porsi 45 persen dari portofolio kredit di tahun 2025,” pungkasnya.