Tegas, Sri Mulyani Bilang Indonesia Tidak Akan Mau Didikte Soal Perubahan Iklim
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia meski sebagai negara berkembang, tidak begitu saja mudah didikte soal ini.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan, suara Indonesia di dunia terkait menghadapi climate change atau perubahan iklim mencerminkan kepentingan negara-negara berkembang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia meski sebagai negara berkembang, tidak begitu saja mudah didikte soal ini.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: Negara Miskin Akan Kena Dampak Perubahan Iklim Lebih Berat
"Langkah-langkah kita bersama untuk bisa menempatkan Indonesia sebagai negara yang tidak didikte. Tetapi, ikut membentuk, ikut mempengaruhi, bahkan ikut di dalam menentukan apa yang seharusnya dilakukan oleh semua negara di dunia di dalam rangka menghadapi perubahan iklim," ujarnya dalam video conference, Selasa (27/7/2021).
Baca juga: Target Jadi Benua Netral Iklim 2050, Uni Eropa Perkenalkan Kebijakan Fit for 55
Menurut Sri Mulyani, Indonesia yang juga sebagai negara berpendapatan menengah bawah merepresentasikan berbeda dari negara relatif maju.
"Tentu climate change foodprint-nya berbeda," katanya.
Namun, eks direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, hal ini tidak berarti bahwa Indonesia tidak bisa menentukan.
Baca juga: G-20 Setujui Pernyataan seputar Lingkungan dan Kesulitan terhadap Perubahan Iklim
Indonesia dinilainya bisa turut membentuk, bahkan ikut di dalam menyumbangkan berbagai pembahasan di level global, regional, dan di dalam negeri terkait perubahan iklim.
"Bagaimana kita maju ke depan di dalam menghadapi perubahan iklim," pungkas Sri Mulyani.
Menkeu Sri Mulyani: Negara Miskin Akan Kena Dampak Perubahan Iklim Lebih Berat
Kementerian Keuangan menyatakan climate change atau ancaman perubahan iklim tentu mempengaruhi seluruh makhluk di dunia, sama seperti pandemi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, negara-negara kategori bawah atau miskin akan kena dampak lebih dahsyat akibat perubahan iklim tersebut.
Baca juga: KPK Pastikan Tindaklanjuti Komunikasi Lili Pintauli dengan Wali Kota Tanjungbalai
"Perubahan iklim juga akan sama (dengan pandemi), negara-negara yang miskin mungkin akan mendapatkan dampak yang jauh lebih berat," ujarnya dalam video conference, Selasa (27/7/2021).
Karena itu, Sri Mulyani menjelaskan, seluruh dunia sekarang berupaya untuk sebisa mungkin hindari dampak perubahan iklim.
Baca juga: Kemenkeu: Indonesia Berkomitmen pada Isu Perubahan Iklim
"Momentum ini sekarang meningkat dalam pertemuan pemimpin-pemimpin dunia," katanya.