Indonesia Tidak Gunakan Dollar untuk Perdagangan dengan 5 Negara
BI terus mempercepat program pengembangan pasar uang untuk menjawab tuntutan global, tantangan peningkatan tren digitalisasi transaksi, dan inovasi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menambah lagi kerja sama transaksi perdagangan melalui penggunaan mata uang lokal (local currency settlement/LCS) dengan China.
Direktur Eksekitif Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI) Donny Hutabarat mengatakan, realisasi itu kemungkinan di Juli 2021.
"Untuk China, kita sedang mempersiapkan peraturannya.
Di Juli atau kuartal III 2021 diluncurkan dan diterapkan," ujarnya saat diskusi virtual, Jumat (25/6/2021).
Baca juga: Pertamina International Shipping Bukukan Pendapatan 598 Juta Dollar di 2020
Sekadar informasi, sebelumnya Bank Indonesia telah bekerjasama dengan 4 bank sentral lainnya yakni negara Malaysia, Thailand, Filipina, dan Jepang.
Karena itu, rencana kerja sama LCS dengan China akan menambah jumlah transaksi dengan tidak menggunakan dollar Amerika Serikat (AS) menjadi 5 negara.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resimnya menambahkan, BI terus mempercepat program pengembangan pasar uang untuk menjawab tuntutan global, tantangan peningkatan tren digitalisasi transaksi, dan inovasi keuangan yang terus berkembang.
"Untuk membangun pasar uang modern dan maju, kebijakan BI diarahkan pada tiga hal, yaitu, mendorong digitalisasi dan penguatan infrastruktur pasar keuangan, meningkatkan efekivitas transmisi kebijakan moneter, dan mengembangkan sumber pembiayaan ekonomi dan pengelolaan risiko," pungkasnya.