Optimasi Bisnis Online dengan Big Data, Dorong Budaya Kolaborasi Riset di Industri
IYKRA mendorong budaya riset di industri, khususnya menggunakan pendekatan data science dan itu yang harus pertama kali dilakukan perusahaan lokal
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi telah mengubah pola perilaku masyarakat Indonesia dalam aktivitas jual-beli yang biasanya dilakukan secara langsung atau tatap muka, sekarang karena kondisi pandemi banyak masyarakat Indonesia yang beralih melakukan jual-beli secara online melalui e-commerce.
Hal tersebut merupakan peluang emas yang harus dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku bisnis untuk terus agile di masa pandemi saat ini.
Berkaitan dengan hal tersebut, IYKRA dan Bank Mandiri melaksanakan proyek kolaborasi berupa research untuk memberikan rekomendasi kepada merchants atau pelaku bisnis e-commerce agar tetap bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan performa bisnisnya.
Dalam sesi forum virtual beberapa waktu lalu yang diselenggarakan oleh IYKRA, Fajar Jaman, CEO IYKRA mengatakan, pihaknya bersama Bank Mandiri dengan spirit triple helix innovation, yaitu sinergi antara proses pengembangan talent di akademi dibawa ke industri dan harapannya bisa dapat berguna juga untuk pemerintah dan publik secara umum.
"Kami ingin mendorong budaya riset di industri, khususnya menggunakan pendekatan data science, dan menurut kami ini kali pertama perusahaan lokal berkolaborasi mengeluarkan white paper dengan basis data dari big data di banking secara real," katanya saat webinar, Kamis (28/4/2021).
Baca juga: Nadiem Makarim: Riset dan Teknologi Dekat di Hati Saya
Dikatakannya, selama masa pandemi ini, e-commerce menjadi channel alternatif karena terdapat scarcity terutama pada sektor health.
Mengunjungi offline store mengharuskan physical contact, sehingga terjadi behavior shift dari offline menjadi online dalam hal pemenuhan kebutuhan. Beberapa kategori seperti groceries malah meningkat secara signifikan selama pandemi.
Handika Fakhrizal Hakim selaku Head of Business Analytics Department, Enterprise Data Management Group, Bank Mandiri mengatakan, berdasarkan data, aktivitas di cabang dan ATM berkurang signifikan, namun secara volume tetap stabil, cenderung meningkat.
"Hal tersebut karena aktivitas di Mandiri online platform meningkat dan transaksi cashless menjadi di kisaran 60- 70 persen," katanya,
"Trend spending selama pandemic didasari karena adanya scarcity dan karena aturan stay at home, semua activity harus di rumah.
Now, we bring all activities to home." imbuhnya.
Baca juga: Tokocrypto-Peruri Tumbuhkan Kepercayaan Terhadap Industri Aset Kripto
Untuk terus dapat menjaga peningkatan transaksi bisnis e-commerce di Mandiri online platform, Bank Mandiri pun telah menyiapkan berbagai strategi.
"Salah satunya, selalu read the market dengan menawarkan produk yang tengah dibutuhkan oleh masyarakat saat ini dengan harga yang bersaing di pasaran dan memberikan keunikan dari produk di e-commerce tersebut agar pembeli semakin tertarik untuk membeli." tambahnya.
Grace Winnee Malia S., Head of Information Management Department, Enterprise Data Management Group, Bank Mandiri mengatakan, dalam ekosistem e-commerce itu ada banyak stakeholders yang terlibat, tidak hanya merchant, bank dan marketplace saja.
Dalam ekosistem e-commerce tersebut, untuk merchant artinya mereka akan lebih mudah menawarkan pilihan pembayaran dan lebih aman kepada customernya agar semakin yakin dan nyaman.
Sehingga e-commerce perlu bekerjasama dengan bank karena bank dan e-commerce saling membutuhkan karena secara data analytics nasabah yang aktif bertransaksi memiliki dana (funding) yang semakin sustain di bank dan itu artinya nasabah tersebut semakin loyal.
"Artinya, bank berperan di bagian payment gateway dalam artian setiap transaksi nasabah, ada fee yang didapat oleh bank. Semakin banyak nasabah melakukan transaksi, funding atau dana yang ada di rekening semakin sustain. Maka dari itu bank bisa membuat nasabah agar terus aktif, " jelasnya.
Dari hasil proyek research IYKRA dan Bank Mandiri 'E-commerce Business Optimization During The Pandemic', Obryan Ramadhan sebagai perwakilan dari peserta Data Fellowship IYKRA, menjelaskan bahwa perlu adanya penerapan dynamic segmentation.
Dynamic segmentation akan membantu walaupun apabila terjadi keadaan Black Swan yaitu kejadian tidak terduga yang tidak pernah terjadi sebelumnya dan mengubah behavior orang. Salah satu cara dalam dynamic segmentation adalah teknik K-means.
"Teknik K-means ini dapat membantu mengklasifikasikan karakteristik merchant. Teknik K-means dapat membantu pengelompokan atau clustering dengan variansi yang kecil sehingga merchant dapat terkelompokkan dengan homogen secara maksimal agar lebih mudah mensasarkan strategi yang tepat." ungkapnya
"Dari anomali tersebut dapat dilihat pola-pola yang berubah dan kita dapat melihat pergeseran karakteristik dari segmen atau kelompok. Dengan segmentasi tersebut, kita bisa mendapatkan insight apakah kita harus merekomendasikan merchant secara general atau detail sesuai dengan performa dan current condition mereka." ujarnya saat forum virtual.
Bank Mandiri sudah memiliki bisnis e-commerce sejak beberapa tahun yang lalu dan selama ini sebenarnya sudah melakukan segmentasi, namun belum dilakukan seperti yang dilakukan di proyek kolaborasi dengan IYKRA ini.
Grace Winnee Malia S., Head of Information Management Department, Enterprise Data Management Group, Bank Mandiri juga menambahkan, selama ini, kami melakukan segmentasi dengan menggunakan atribut funding merchant, frequency dan volume transaksi.
Baca juga: Kemendag Gandeng Bank Mandiri untuk Bantu Kembangkan Sistem Resi Gudang
Melalui proyek kolaborasi ini kami mendapatkan insight baru untuk menambahkan atribut baru yaitu recency, frequency, monetary, active user, funding. Data atribut tersebut sudah ada selama ini namun belum pernah dipertimbangkan sebelumnya. Sehingga ini merupakan insight baru untuk melakukan segmentasi."
IYKRA dan Bank Mandiri melakukan project kolaborasi berupa research beberapa waktu yang lalu untuk memberikan rekomendasi kepada merchants atau pelaku bisnis e-commerce agar tetap bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan performance bisnisnya.
Project kolaborasi ini juga melibatkan peserta IYKRA Data Fellowship, yang merupakan salah satu program IYKRA yaitu full-scholarship data training program, yang memiliki tujuan untuk memberikan pesertanya kesempatan dalam mengerjakan real project dan membangun portofolio.
Dari forum virtual ini harapannya dapat memberikan insight dari project kolaborasi IYKRA dan Bank Mandiri ini yang dapat berguna bagi banyak orang, baik pelaku bisnis e-commerce, pegiat data dan bisnis, atau siapapun yang ingin mencari solusi di tengah keadaan pandemi ini.