Jumat, 3 Oktober 2025

Smesco dan Kimia Farma Pasarkan Produk Herbal UKM

Indonesia memiliki 30 ribu spesies tumbuhan maupun sumber daya laut, dan berpotensi menjadi pengekspor produk obat herbal terbesar di dunia. 

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
dok.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SMESCO menjalin kerja sama dengan Kimia Farma Tbk (BUMN) untuk memasarkan produk herbal Usaha Kecil Menengah (UKM)

MenkopUKM Teten Masduki menaruh harapan sinergitas ini dapat dimanfaatkan langsung pelaku UKM di tanah air.

“Pelaku UKM kami harap mendapatkan akses pemasaran yang lebih luas. Sehingga skala ekonominya lebih efisien dan menjadi katalisator perekonomian Indonesia," kata Teten dalam penandatanganan MoU di Jakarta, Rabu (3/3/2021).

Menurut Teten, kerja sama ini sangat penting bagi para UKM karena kualitas produk UKM sudah sangat baik. 

Hal ini salah satu alasan Kimia Farma bersedia memasarkan produk UKM. 

Baca juga: Bos Smesco: 301.115 UMKM Mulai Manfaatkan Platform Digital

“Momentum ini juga menunjukkan komitmen BUMN dalam mendampingi dan membantu para UKM," ujar MenkopUKM. 

Baca juga: Anggaran Kurang, Smesco Indonesia Gandeng Swasta untuk Kembangkan Produk UMKM

Saat ini, Kimia Farma sudah memiliki 1.300 gerai apotek di berbagai daerah yang dapat menjadi jalur pemasaran strategis bagi UKM. 

“BUMN dapat menjadi lokomotif UKM, menjadi pendamping, agregator, dan offtaker produk-produk UMKM," imbuh Teten. 

Teten meyakini kerja sama ini dapat berbuah manis. Apalagi, produk kesehatan yang di dalamnya terdiri dari produk herbal dan spa saat ini sedang bertumbuh. 

“Tren belanja masyarakat terhadap vitamin, suplemen kesehatan, dan obat cenderung meningkat sejalan dengan kesadaran gaya hidup sehat pada masa pandemi Covid-19," papar Teten. 

Data konsumsi dalam negeri berdasarkan hasil survei Global Consumer Insights 2020 PricewaterhouseCoopers (PwC) pada Agustus 2020 menyatakan terdapat peningkatan belanja konsumen, utamanya di segmen produk kesehatan.

Rinciannya, produk kesehatan tumbuh 77 persen,  bahan makanan 67 persen, hiburan & media 54 persen, pengambilan/pengiriman makanan 47 persen, dan DIY/perbaikan rumah/berkebun 32 psrsen.

Indonesia memiliki 30 ribu spesies tumbuhan maupun sumber daya laut, dan berpotensi menjadi pengekspor produk obat herbal terbesar di dunia. 

“UKM harus memanfaatkan peluang ini. Kita sediakan akses pasar yang luas agar UKM dapat berdaya saing," kata MenkopUKM. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved